Viral Terapis Jepit Kepala Anak Autis di Depok, Polisi Turun Tangan hingga Ridwan Kamil Bereaksi
Viral di media sosial seorang pria tengah melakukan terapis terhadap anak berkebutuhan khusus di sebuah ruangan.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial seorang pria tengah melakukan terapis terhadap anak berkebutuhan khusus (autis) di sebuah ruangan.
Pria tersebut, diketahui sebagai terapis di wilayah Depok, Jawa Barat.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pria mengenakan kaus berwarna kuning sedang duduk, kaki diselonjorkan.
Sementara seorang anak posisinya terlentang di antara kaki si terapis, bagian kepalanya dijepit.
Lantas, video tersebut, mendapat sorotan publik hingga pihak kepolisian setempat turun tangan.
Sorotan terjadi akibat viralnya video di media sosial mengenai dugaan kekerasan yang dialami anak berkebutuhan khusus itu.
Baca juga: Fakta ODGJ Viral Meninggal Tinggalkan Uang Rp100 Juta, Kumpulkan Uang dari Pemberian 20 Tahun Lalu
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol. Ahmad Fuady, memberikan tanggapan terkait video kekerasan yang viral.
"Adanya pengobatan terapi, di mana kejadian tersebut terjadi di salah satu rumah sakit di wilayah Kota Depok. Anak tersebut berinisial RF usia dua tahun 10 bulan," kata Kombes Pol Ahmad Fuady, dikutip Tribunnews.com dari TribunDepok.com, Kamis (16/2/2023).
Ia mengatakan, jajaran Polres Metro Depok akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum dan penyelidikan dari kasus video kekerasan terhadap anak yang viral di media sosial.
"Jajaran Polres Metro Depok akan melakukan langkah-langkah penegakkan hukum dengan melakukan penyelidikan di mana kami akan mengenakan UU perlindungan anak. Di mana kekerasan anak dibawah umur di dalam pasal 80 UU RI no 35 tahun 2014," jelasnya.
Polisi akan Panggil Pihak Terkait
Lebih lanjut, Polres Metro Depok akan segera memanggil pihak-pihak terkait untuk pemeriksaan dan menindak lanjuti kejadian video yang viral tersebut.
"Kami sangat konsen dan akan berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah penegakkan hukum. Sementara itu, yang bisa kami sampaikan perkembangan lanjut akan kami sampaikan kemudian," lanjut Ahmad Fuady.
Ahmad Fuady memastikan, pihaknya akan memeriksa identitas dan memeriksa dari terapis yang melakukan kekerasan terhadap anak berkebutuhan khusus.