Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah Perempuan di Sulut Dibunuh Karena Ayah Korban Setel Musik Keras, Jenazahnya Dirudapaksa Pelaku

Bocah tersebut dibunuh karena pelaku disebut memiliki dendam kepada ayah korban

Editor: Erik S
zoom-in Bocah Perempuan di Sulut Dibunuh Karena Ayah Korban Setel Musik Keras, Jenazahnya Dirudapaksa Pelaku
Kolase Tribun Manado
Fakta baru tewasnya MP bocah 5 tahun yang dibunuh di Bolaang Mangondow, Sulawesi Utara 

TRIBUNNEWS.COM, BOLAANG MANGONDOW-  Jemi Tambunua (43), warga Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolmong membunuh seorang bocah perempuan MP (5) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara (Sulut).

Bocah tersebut dibunuh karena pelaku diduga memiliki dendam kepada ayah korban.

Baca juga: Pria di Bolaang Mongondow Culik Bocah 5 Tahun, Pelaku Mengaku Buang Korban ke Sungai

Pelaku disebut sakit hati karena ayah korban sering memasang musik dengan volume tinggi.

Selain membunuh, pelaku sempat memperkosa korban dalam kondisi sudah meninggal.

"Pengakuannya dalam keadaan tak bernyawa dia memperkosa sebelum dia membuang ke perkebunan," ujar Kapolres Kota Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi kepada Tribun Manado, Jumat (17/3/2023).

Namun, Dasveri menyebut hasil tersebut akan diketahui lewat hasil visum yang ada.

"Kita tunggu sampai 3 hari kedepan, hasil visumnya akan keluar di situ akan diketahui hasilnya seperti apa," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Diketahui Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, berdasarkan rilis dari Polres Kotamobagu, mengatakan, korban meninggal dunia diduga akibat mengalami tindak kekerasan yang Jemi Tambunua.

Baca juga: Pemuka Agama Diduga Cabuli Anak Panti Asuhan di Bolmong, Awal Kasus Terungkap hingga Modus Pelaku

“Diduga kuat korban dibunuh oleh tersangka. Setelah itu pelaku membuang jasad korban di sekitar Desa Ponompiaan, Kabupaten Bolmong, selanjutnya melarikan diri ke wilayah Gorontalo.

Korban hilang usai ke warung

"Dugaan sementara motifnya pelaku kesal terhadap ayah korban karena sering memutar musik dengan volume tinggi,” jelas Abast Kamis (16/2/2023) malam.

Kejadian bermula pada Minggu (12/2) sekitar pukul 18.00 Wita.

Saat itu korban meminta uang kepada ayahnya membeli makanan ringan di warung yang berada di belakang rumahnya. Namun hingga beberapa saat kemudian korban tak kunjung pulang.

Baca juga: Imbauan Kapolres Wonosobo dan Kapolresta Solo soal Isu Penculikan Anak yang Marak Beredar

“Ayah korban menyusul ke warung tersebut namun tidak menemukan korban. Pencarian berlanjut ke rumah-rumah warga sekitar namun korban juga tidak berhasil ditemukan. Ayah korban lalu melaporkan hal tersebut ke pihak pemerintah desa dan kepolisian setempat,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas