Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tumpek Krulut, Perayaan Hari Kasih Sayang dan Kebahagiaan Umat Hindu di Bali

Tumpek Krulut adalah prayaan hari kasih sayang dan kebahagiaan bagi umat Hindu di Bali. Tumpek Krulut merupakan rangkaian dari enam jenis Tumpek.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Tumpek Krulut, Perayaan Hari Kasih Sayang dan Kebahagiaan Umat Hindu di Bali
Tribun Bali/Andriansyah/Andriansyah
Ilustrasi perayaan keagaman di Bali - Berikut ini penjelasan tentang Hari Tumpek Krulut. 

TRIBUNNEWS.COM - Tumpek Krulut adalah tumpek ke-4 dari enam tumpek dalam siklus kalender Bali.

Hari Raya Tumpek dilaksanakan setiap sebulan sekali, sesuai dengan jenisnya.

Tumpek Krulut merupakan hari suci untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bermanifestasi sebagai Dewa Iswara atau Kawiswara.

Kata "Krulut" berasal dari kata "Lulut" yang berarti tresna asih atau cinta kasih, senang, gembira, dikutip dari Kominfo Statistik Denpasar.

Istilah "Lulut" dalam bahasa Bali juga dapat berarti jalinan atau rangkaian.

Pada reraianan ini, umat Hindu di Bali memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara, seperti yang disebutkan di atas.

Baca juga: Hari Raya Siwaratri bagi Umat Hindu, Beserta Tingkat Penyuciannya

Pada perayaan Tumpek Krulut, dilaksanakan upacara penyucian (otonan) Sarwa Tetangguran (gamelan/alat musik), pagelaran tari Legong Kuntul, tari Barong Landung, dan lain-lain.

Berita Rekomendasi

Dalam masyarakat Bali, mereka sering mengatakan gong untuk menyebut gamelan.

Satu perangkat gamelan sering disebut satu perangkat atau barungan gong.

Sehingga, Tumpek Krulut menjadi identik dengan sebutan odalan gong.

Odalan gong berfungsi sebagai perangkat suara untuk kelengkapan upacara tersebut memiliki taksu dan suara yang indah, dikutip dari Kemenag Bali.

Perayaan Tumpek Krulut di tuangkan di Dalem Banten di rong tiga berupa Pejati, Daman, Tipat sirikan, Pesucian.

Sementara Ayaban berupa tipat manca tingkat madya, nista tipat gong, dan di lebuh segehan panca warna 9 tanding.

Tujuannya menumbuhkan kasih sayang dan taksu pada diri manusia.

Pengayah sedang membantu pemangku menghaturkan sesaji ke segala benda dari unsur logam yang akan diupacarai di Polsek Denpasar Selatan, Denpasar, Sabtu (16/5/2015). Hari Tumpek Landep merupakan hari khusus untuk mengupacarai persenjataan/peralatan untuk memohon kekuatan iman dan mental yang baik dalam penggunaan persenjataan serta peralatan yang sifatnya tajam. (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)
Pengayah sedang membantu pemangku menghaturkan sesaji ke segala benda dari unsur logam yang akan diupacarai di Polsek Denpasar Selatan, Denpasar, Sabtu (16/5/2015). Hari Tumpek Landep merupakan hari khusus untuk mengupacarai persenjataan/peralatan untuk memohon kekuatan iman dan mental yang baik dalam penggunaan persenjataan serta peralatan yang sifatnya tajam. (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa) (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Baca juga: Makna Hari Raya Kuningan bagi Umat Hindu: Kemenangan Dharma atas Adharma

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas