Gadis Wajo Ungkap Alasan Ortunya Tolak Lamaran Pria India, Ingatkan Asib Ali Bhore Soal Janji
Orangtua Nisa akhirnya menerima lamaran laki-laki lain dikarenakan sudah lama menunggu
Editor: Eko Sutriyanto
Ia mengungkap bahwa Nisa dalam menjalani kesehariannya dikenal pendiam.
"Jujur, Nisa itu orangnya baik, jarang keluar rumah, rajin sholat, bahkan terkenal solehah di kampung," tambahnya.
Peristiwa kandasnya asmara Asib yang membuat netizen gempar dimulai saat dia tiba di kediaman Syarifah, Jumat pekan lalu (17/2/2023).
Dia bermaksud melamar pacarnya itu setelah setahun berpacaran melalui media sosial namun dia harus gigit jari.
Baca juga: Pemuda India yang Lamarannya Ditolak Orangtua Kekasih di Wajo Sulsel Merasa Dibohongi dan Diperas
Lamarannya ditolak oleh orangtua Syarifah, lantaran anaknya itu sudah dijodohkan dengan pria lain asal Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Lamarannya ditolak karena ternyata sebelumnya telah ada pria asal Palu yang datang melamar bahkan maharnya Rp 50 juta dan hajatannya akan dilangsungkan setelah lebaran Idul Fitri," kata Nurpanca, Kabid kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Dinas Kesbangpol Wajo.
Dikonfirmasi Senin (20/2/2023), Asib yang kecewa kemudian mendatangi Mapolres Wajo, dan dilakukan mediasi.
Orangtua Syarifah kembali menegaskan penolakan mereka karena telah ada pria lain yang datang melamar.
Asib lalu menuntut agar uang Rp 9 juta yang sudah ditransfer ke rekening Syarifah segera dikembalikan kepadanya.
Tidak hanya itu. Dia juga meminta supaya seluruh biaya yang sudah dia keluarkan untuk bepergian dari India ke Indonesia menemui gadis pujaannya tersebut juga diganti.
"Lamarannya tetap ditolak karena memang sudah pria yang sebelumnya datang melamar dan Asib ini menuntut ganti rugi seluruh biaya yang telah dikeluarkan tapi pihak keluarga perempuan hanya menyanggupi Rp 10 juta," kata Nurpanca.
Mediasi sempat berjalan alot. Namun, Asib memilih mengikhlaskan uang tersebut.
Bahkan, dia disebut mendoakan supaya Syarifah bahagia kelak dengan pria yang dijodohkan ayah ibunya.
"Pihak keluarga perempuan hanya menyanggupi membayar Rp 10 juta, tapi belakangan uang tersebut tidak diambil oleh Asib katanya sudah diikhlaskan," kata Nurpanca.