Nasib 18 Anak Korban Kekerasan Pemilik Panti Asuhan di Palembang: Dipindahkan hingga Didampingi KPAI
Berikut nasib 18 anak panti asuhan di Palembang yang menjadi korban kekerasan setelah kasus ini terungkap.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
"Masih sekolah semuanya, ada yang masih SD, SMP, dan SMA," imbuh dia.
KPAI Dampingi Korban Atasi Trauma
Saat ini, anak-anak korban kekerasan pemilik panti asuhan di Palembang juga didampingi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Ketua KPAI Palembang, Romy Apriansyah, mengatakan pihaknya meminta kepada penyidik untuk melakukan pemeriksaan lebih detail kepada tersangka.
Hal ini untuk mengetahui apakah tersangka juga melakukan tindakan yang tidak hanya menyangkut psikis.
Nantinya, KPAI akan melakukan pendampingan secara hukum yakni mendampingi korban saat akan memberikan kesaksian ke tim penyidik.
Baca juga: Pemilik Panti Asuhan Pelaku Kekerasan di Palembang Disebut Anak Asuh Punya Penyakit: Abi Itu Baik
Selain itu, KPAI melakukan pendampingan secara psikologi seperti treatment kesehatan pascakekerasan dan treatment trauma healing.
Treatment trauma healing ini akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang melalui puskesmas setempat.
"Sejauh ini yang sudah masuk di data kami sudah ada lebih dari 4 orang korban."
"Karena pemeriksaan terhadap anak-anak ini kan beda dengan orang dewasa jadi harus soft, santai, karena anak-anak ini kan sedang alami trauma healing berat," jelas Romy Apriansyah, Selasa, dikutip dari TribunSumsel.com.
Korban Negatif HIV
Anak-anak yang tinggal di panti asuhan Fisabilillah Al Amin tidak tertular HIV setelah Hidayatullah dinyatakan positif HIV.
Hal ini disampaikan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhammad Ngajib, Senin (27/2/2023).
"Anak-anak yayasan panti asuhan Fisabilillah Al Amin sudah kami periksa di RS Bhayangkara, dan hasilnya negatif."