Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Pelecehan, Polisi Periksa 12 Saksi dan BEM FK Minta Kampus Menangani Bersilkap Adil

Sekretaris Universitas Andalas, Henmaidi menanggapi bahwa kejadian dugaan kasus kekerasan seksual ini telah mencoreng nama baik kampus

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Update Kasus Pelecehan, Polisi Periksa 12 Saksi dan BEM FK Minta Kampus Menangani Bersilkap Adil
kolase Tribunnews.com
Gedung kampus Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (kiri) dan Sekretaris Universitas Andalas, Henmaidi (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Kasus dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Selasa (28/2/2023) telah dilaporkan ke Polda Sumbar.

Secara internal, Universitas Andalas juga telah menurunkan Satgas PPKS untuk melakukan pengusutan.

Dirreskrimum Polda Sumbar, Kombes Pol Andry Kurniawan saat dihubungi TribunPadang.com terkait sampai kasusnya menjawab masih dalam tahap penyidikan.

"Masih proses sidik dan kami telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi sebanyak 11 orang, termasuk dua orang terlapor," kata Kombes Pol Andry Kurniawan.

Sebelumnya, Sekretaris Universitas Andalas, Henmaidi menanggapi bahwa kejadian dugaan kasus kekerasan seksual ini telah mencoreng nama baik kampus.

Baca juga: Universitas Andalas Segera Beri Sanksi Kepada 2 Mahasiswa FK Kasus Dugaan Pelecehan

"Bagi kampus, ini adalah suatu kejadian yang mencoreng dikarenakan kampus mempunyai tanggung jawab membangun peradaban," kata Henmaidi, Selasa (28/2/2023).

 Kata dia kampus mempunyai tanggung jawab membangun manusia yang hidup dengan norma, hidup dengan akhlak karakter.

BERITA TERKAIT

"Kita sedang berusaha sedang membangun bahwa kampus ini menjadi kampus yang beradab dan bermartabat," kata Henmaidi.

Ia melihat kejadian ini dari dua sisi, sari satu sisi kejadian ini sangat disesalkan dan sangat memalukan.

"Pada sisi yang kedua, terungkapnya dan viralnya masalah ini harus dilihat dari suatu pembelajaran.

Mudah-mudahan dengan viralnya ini, itu akan membuat orang-orang yang selama ini ada potensi untuk melakukan seperti itu mengurungkan niatnya," katanya.

Ia menyebutkan, hasil pemeriksaan Satgas PPKS Universitas Andalas telah mendapatkan pelakunya sebanyak dua orang dan sedang dalam proses untuk dinonaktifkan melalui bidang akademik.

"Sebelumnya pihak kampus sudah tahu sekitar tiga bulan yang lalu, tepatnya tanggal 23 Desember 2022. Namun, dalam pemeriksaan kasus seperti ini dilakukan secara senyap," katanya.

Henmaidi menyebutkan setelah kejadian ini heboh dan viral, pihaknya tinggal menjelaskan apa yang telah dilakukan.

BEM FK Universitas Andalas Mengecam

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas mengecam pelaku pelecehan seksual terduga dua mahasiswa FK Unand. 

Ini diungkapkan Gubernur BEM FK Unand Aiken Jethro, dikutip, Selasa (28/2/2023).

BEM menyatakan sikap secara tegas, tidak membenarkan segala tindakan yang melanggar norma agama, hukum dan kesusilaan sesuai dengan UU KM FK Unand No.02 tahun 2020 tentang moralitas.

Baca juga: Fakta Pelecehan Seksual di Universitas Andalas, Pelaku Sepasang Kekasih, Modus hingga Jumlah Korban

Selanjutnya mengedepankan harkat dan martabat manusia dalam segala bentuk kegiatan di KM FK Unand.

"Menentang keras bentuk kekerasan seksual dan mendukung segala upaya penanggulangan dan pencegahan kekerasan seksual," ujarnya.

Ia menambahkan, mendukung segala menegakkan keadilan dan akan mencabut status kewarganegaraan pelaku kekerasan seksual sesuai dengan Pasal 22 Ayat 2 UU KM FK Unand No. 02 Tahun 2019 Tentang Kewarganegaraan.

"Tidak mengikutsertakan pelaku kekerasan seksual dalam kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan Pasal 22 Ayat 2 UU KM FK Unand No.02 Tahun 2019 tentang Kewarganegaraan," tambahnya.

Ia juga menuntut pihak kampus untuk segera menangani kasus ini dengan seadil- adilnya, sesuai aturan yang berlaku, dan tanpa rekayasa ataupun pemutarbalikkan fakta.

Rektor Unand Prof Yuliandri saat diwawancarai soal pelecehan di Unand, Senin (27/2/2023).
Rektor Unand Prof Yuliandri saat diwawancarai soal pelecehan di Unand, Senin (27/2/2023). (TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI)

Serta akan mengawal kasus kekerasan seksual hingga keluarnya keputusan akhir dari pimpinan kampus. 

Diberitakan sebelumnya, dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand diduga melakukan pelecehan seksual ke sesama mahasiswa.

Kasus viral di media sosial setelah diunggah oleh salah satu pengguna Twitter.

Unand telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus ini dan menyebut sudah terjadi sejak 23 Desember 2022 setelah menerima laporan dari salah satu korban.

Baca juga: 2 Mahasiswa FK Universitas Andalas Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor: Unand Tak akan Menutupi

Kedua pelaku diketahui berinisial NZ (mahasiswi) dan NJ (mahasiswa) yang keduanya merupakan sepasang kekasih.

Motifnya adalah, NZ yang kerap tidur di rumah atau kamar indekos temannya memvideokan dan memfoto bagian tubuh temannya saat tidur.

Parahnya, pakaian korban dibuka pelaku.

Lalu NZ juga mengirimkan video dan foto tersebut dikirim ke NJ dan NJ juga mengirimkan hal serupa. 

Kasus ini juga telah dilaporkan ke polisi dan saat ini dalam tahap penyelidikan. (TribunPadang.com/Rezi Azwar) (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas