Aliansi Masyarakat Papua Desak Kejati Tahan Plt Bupati Mimika yang Sudah Dijadikan Tersangka
Aliansi Masyarakat Orang Asli Papua Anti Korupsi mendesak Kejaksaan Tinggi Papua agar segera menahan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Aliansi Masyarakat Orang Asli Papua Anti Korupsi melakukan aksi damai di halaman Pengadilan Negeri Jayapura, Jumat (3/3/2023).
Mereka mendesak Kejaksaan Tinggi Papua agar segera menahan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
"Apa yang sudah ditetapkan oleh Kejaksaan itu adalah kebenaran, sehingga kami mendukung penuh kebijakan Kejati," ujar Koordinator Aksi, Yops Itlay dalam orasinya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mendesak pengadilan negeri untuk menolak praperadilan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
Baca juga: Plt Bupati Mimika Buka Suara Usai Jadi Tersangka Korupsi: Skenario Ini Sudah Dari Awal
"Kejaksaan dan Pengadilan tidak jalan sendiri, kami mendukung penuh proses hukum ini," jelasnya.
Yops Itlay mengatakan, pihaknya menilai ada diskriminasi dalam penanganan kasus yang menjerat Plt Bupati Mimika.
"Kenapa kami katakan begitu, karena sangat terlihat bahwa 3 pejabat OAP yang kasus korupsi cepat sekali ditahan."
"Lalu kenapa pejabat non Papua Plt Bupati Mimika sudah ditetapkan sebagai tersangka namun kenapa belum ditahan," ujarnya.
Kasus yang Menjerat Johannes Rettob
Sebelumnya, pada 26 Januari 2023, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob ditetapkan sebagai tersangka pengadaan dua unit pesawat di Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Dua unit pesawat itu yakni Cessna Grand Caravan dan Helikopter Airbus H-125.
Adapun pengadaan pesawat berlangsung pada tahun anggaran 2015.
Baca juga: Usut Dugaan Korupsi Tower BTS, Kejaksaan Agung Periksa Koordinator Monitoring dan Evaluasi Kominfo
Namun Kejati Papua tidak menahan Johannes Rettob dengan alasan kooperatif selama proses pemeriksaan.