Kronologi Ibu Hamil Meninggal setelah Ditolak RSUD Subang, Ruangan Penuh saat Kondisi Korban Kritis
Seorang ibu hamil meninggal setelah ditolak untuk dirawat di RSUD Subang. Suami korban menyatakan pelayanan RSUD Subang sangat buruk.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
"Cukup almarhumah istri saya yang mengalamin hal menyakitkan karena tidak dilayani oleh pihak rumah sakit, istri saya dan bayi dalam kandungannya meninggal dunia. Mudah-mudahan kejadian itu adalah yang terakhir dan cukup istri saya yang jadi korban, jangan ada korban-korban lainya," pungkasnya.
Kata Dinkes Jabar
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Jabar, Raden Vini Adiani Dewi, berharap ada evaluasi yang dilakukan oleh RSUD Subang terkait adanya kejadian ibu hamil meninggal.
Menurutnya, setiap ada ibu hamil harus mendapat pelayanan kesehatan dan semua lapisan masyarakat bekerja sama untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil.
Baca juga: Bayi di Makassar Meninggal Diduga Gegara Salah Suntik: Kesaksian sang Ayah hingga Penjelasan RS
"Karena dalam proses kehamilan selama sembilan bulan, semua masyarakat bisa terlibat sehingga proses rujukan diharapkan menjadi rujukan terencana."
"Yang terjadi ini (kasus Kurnaesih) adalah rujukan tidak terencana di mana pasien dalam kondisi sudah berat," paparnya, Minggu (5/3/2023).
Ia juga meminta pihak rumah sakit untuk melakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) guna menelusuri peneyebab kematian ibu hamil dan bayi agar kejadian serupa tidak terulang.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu hamil dan bayi.
"Untuk dilakukan Audit Maternal Perinatologi sehingga akan diketahui titik lemah dan dijadikan bahan untuk rekomendasi perbaikan pelayanan ke depan."
"Juga kepada masyarakat setempat harus diberikan pembinaan dan sosialisasi kehamilan yang sehat," bebernya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Ahya Nurdin/Syarif Abdussalam)