Longsor di Natuna, Anggota DPRD Kepri Sebut Jadi Bencana Nasional hingga Polda Kirimkan 112 Personel
Berikut ini kabar terbaru soal longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Tanah longsor yang terjadi karena intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir ini menelan banyak korban jiwa.
Uban Ingan Sigalingging, Komisi I DPRD Kepri mengungkapkan bahwa musibah ini bisa masuk sebagai bencana nasional.
"Kita minta Gubernur menyampaikan hal ini ke pusat agar menjadi bencana nasional," katanya.
Mengutip TribunBatam.id, ia juga meminta pemerintah pusat untuk cepat menyelesaikan permasalahan jaringan komunikasi di wilayah perbatasan.
"Ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat, karena sampai saat ini. Fasilitas pembangunan di daerah perbatasan masih sangat minim," kata Uba.
Baca juga: Fakta-fakta Longsor di Natuna: BPBD Minta Bijak soal Info yang Beredar hingga Kesaksian Warga
Polda Kepri Kirim 112 Anggota untuk Bantuk Evakuasi
Sebagai bentuk penanganan, Polda Kepri pun mengirimkan 112 personel untuk membantu longsor di Natuna.
“Polda Kepri mengirimkan personel tambahan sebanyak 112 personel dalam rangka evakuasi dan penanganan bencana alam tanah longsor di Serasan Timur, Kabupaten Natuna hari ini,” ujar Plh Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Surya Iswandar.
Mengutip TribunBatam.id, para personel yang diberangkatkan tersebut bersasal dari Brimob, Ditsamapta, Bidokkes, Inafis, Bidpropam, dan Bidhumas.
“Mereka diperkirakan sampai ke Serasan pada hari Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 17.00 WIB,” ucapnya.
“Kami juga membawa kendaraan bermotor R2 Brimob sebanyak 14 unit serta obat-obatan,” katanya.
Diketahui telah terjadi tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna dan menelan korban jiwa.
Terjadinya longsor dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika.
"Betul, longsor lagi di Serasan. Informasinya ada korban jiwa. Tapi belum tau pasti berapa jumlahnya karena jaringan sedang gangguan," kata Raja Darmika.
Tanah longsor tersebut terjadi di lereng bukit yang menimpa perkampungan hingga ke jalan raya.
Kondisi longsor tersebut diakibatkan dari curah hujan tinggi yang terjadi selama beberapa hari di Pulau Serasan.
Lokasi Sulit Dijangkau
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Natuna, Muhammad Hasdi
mengatakan, tanah longsor menerjang dua desa, yakni Gentong dan Air Nusa di Pulau Serasan.
Lokasi tersebut juga termasuk sulit untuk diakses.
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Natuna bisa berjam-jam.
"Lokasi bencana kondisinya salah satu kecamatan dan satu pulau di Kabupaten Natuna yang berjarak 5-6 jam dari Natuna atau Ranai Kota.
Karena dalam satu pulau, kondisinya medan cukup berat, berada di tengah Laut China Selatan atau Laut Natuna," kata Hasdi dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.
Kondisi listrik yang mati serta jaringan komunikasi yang terputus juga membuat informasi yang didapatkan sedikit terhambat.
Baca juga: Longsor di Natuna, Warga Dengar Suara Gemuruh, 15 Orang Dilaporkan Meninggal dan 42 Hilang
Ditanya soal proses evakuasi, pihak berwenang setempat melakukan dengan cara manual karena tidak adanya alat berat.
Hasdi menambahkan, tim gabungan dari Kabupaten Natuna juga sudah menuju lokasi longsor, Senin (6/3/2023) sore.
"TNI/Polri dan pemerintah daerah terkait akan melakukan asesmen," imbuhnya.
Pihaknya juga masih belum bisa memastikan jumlah data korban.
(Tribunnews.com, Renald/Endra Kurniawan)(TribunBatam.id, Pertanian Sitanggang/Beres Lumbantobing)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.