Viral Ajang Trail di Bandung Ricuh hingga Rusak 1,5 Hektare Lahan Bunga Abadi di Ranca Upas
Video event motor trail yang berakhir dengan pembakaran motor panitia oleh peserta, di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2023), viral di medi
Penulis: Muhammad Zulfikar
Argo menyebut ini murni kesalahan panitia, sebab pihaknya juga sudah melihat perizinan dan lain sebagainya.
"Kami rasa, kami pikir panitia akan sangat profesional terkait event ini, tapi pas pelaksanaan panitia blunder. Akhirnya para peserta masuk rawa padahal itu udah dilarang, kami sudah pakai race line tapi tetep peserta masih mabal," ucapnya.
Pada saat even, kata Argo, pihaknya tidak memantau secara langsung sebab pihaknya melayani pengunjung reguler yang kebetulan pada hari Minggu banyak pengunjung.
"Saya melihat saat awal semua lancar, tapi di titik tertentu tiba-tiba terjadi chaos, tapi kami tidak memantau secara langsung," katanya.
Mang Uprit Emosi
Video event motor trail yang berakhir dengan pembakaran motor panitia oleh peserta, di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2023), viral di media sosial.
Setelah itu, muncul video luapan amarah dari seorang warga yang kesal karena rawa di Ranca Upas Bandung yang ditanami bunga rawa atau yang disebut Edelweis Rawa rusak parah akibat terlindas para peserta even motor trail.
Belakangan diketahui, warga yang meluapkan kekesalannya tersebut adalah Supriatna (44), yang akrab disapa Uprit.
Uprit mengaku, saat even motor trail tersebut, awalnya dari pagi itu ia standby di dekat rawa yang ditanami bunga rawa hingga pukul 12.00 WIB.
"Siang saya pulang ke kios karena lapar dan saya tidak balik lagi kesana. Saya berpikiran sudah aman, motor berkurang tak melewati rawa itu," kata Uprit, saat ditemui di Rancaupas, Rabu (8/3/2023).
Uprit mengaku, pas sore hari, saat ia kembali ke rawa, ternyata rawa yang turut dijaganya sudah hancur.
"Di situ saya meluapkan meluapkan, sedikit emosi, itu spontanitas," kata Uprit.
"Untuk kondisi saat itu, sangat lumayan bagi perasaan saya itu mengerikan, lah, yang sudah saya tanam, ternyata pas udah saya lihat hancur," ujarnya.
Uprit mengatakan, bunga rawa memang sangat langka keberadaannya.
Sepengetahuannya, kata Emprit, bunga rawa hanya ada di California dan Indonesia, di Indonesia adanya di Rancaupas dan di Ciharus Kamojang.
"Makanya kemarin, memang saya akui saya sedikit emosi, terpancing suasana, dengan kondisi yang rusak seperti itu," tuturnya.
Baca juga: Bamsoet Buka Kejuaraan Trail Eksplore Gasak Tracker Bali 3 di Bangli, Bali
Memang diakui Uprit, saat itu ia merasa kesal dan sedikit mengeluapkan emosi, apabila ada pihak-pihak terkait, yang merasa tersinggung, ia mohon maaf.
Ia juga mengucapkan rasa terimakasih kepada rekan-rekan yang yang terlibat dalam penanaman ulang bunga rawa, yang ada di Kampung Cai Rancaupas, khususnya perhutani.
"Untuk aktivis lingkungan atau pegiat lingkungan beserta elemen-elemen lain, saya mengucapkan terimakasih atas partisipsinya mudah-mudahan dari kejadian yang kemarin, itu menjadikan pembelajaran bagi kita semua," katanya.
Sebab memang, pagi tadi terdapat penanaman kembali bunga rawa yang dilakukan oleh Perhutani atau Pengelola Rancaupas, aktivis lingkungan, masyarakat, dan lainnya.
Saat even tersebut, Uprit mengaku, kurang paham, apakah ada panitia atau tidak yang mengarahkan peserta, kalau bila ada, mungkin peserta tak bakal seperti itu.
"Sebenarnya dengan event itu, warga merasa resah karena mungkin kurang kesigapan panitia atau atau mungkin minimnya kepanitiaan. Saya kurang paham masalah itu, intinya saya juga tidak mau menjelekan siapapun, mudah-mudahan jadi gambaran buat kita supaya melestarikan alam," ucapnya. (Tribunnews.com/TribunJabar/Gridoto)