Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Lakukan Penyelidikan Kerusakan Ranca Upas, Panitia Diduga Catut Logo Instansi Tanpa Izin

Polisi mulai melakukan penyelidikan kerusakan kawasan Ranca Upas. Sebanyak 6 saksi telah diperiksa mulai panitia, pihak Ranca Upas hingga peserta.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Polisi Lakukan Penyelidikan Kerusakan Ranca Upas, Panitia Diduga Catut Logo Instansi Tanpa Izin
Tribun Jabar/ Lutfi AM
1,5 hektare lahan yang ditumbuhi bunga rawa langka, edelweiss rawa, di Rancaupas, Bandung, Rabu (8/3/2023) rusak karena event motor trail. Polisi mulai melakukan penyelidikan. 

Pada awal perizinan, ia mengira pihak panitia sudah profesional menyelenggarakan event seperti ini, sehingga manajemen Ranca Upas tidak memantau langsung ketika acara.

"Kami rasa, kami pikir panitia akan sangat profesional terkait event ini, tapi pas pelaksanaan panitia blunder."

"Akhirnya para peserta masuk rawa padahal itu udah dilarang, kami sudah pakai race line tapi tetep peserta masih mabal," tambahnya.

Warga Marah Bunga Edelweis Rawa Rusak

Beredar video warga yang marah-marah karena para peserta motor trail masuk ke area rawa Ranca Upas dan merusak bunga Edelweis Rawa.

Warga tersebut bernama Supriatna (44) atau akrab disapa Uprit.

Ia mengaku ikut berjaga di area rawa saat event motor trail berlangsung dari pagi hingga siang.

Berita Rekomendasi

"Siang saya pulang ke kios karena lapar dan saya tidak balik lagi ke sana. Saya berpikiran sudah aman, motor berkurang tak melewati rawa itu," jelasnya, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Viral Ajang Trail di Bandung Ricuh hingga Rusak 1,5 Hektare Lahan Bunga Abadi di Ranca Upas

Namun, Supriatna mengaku kaget ketika kembali ke area rawa pada sore hari kondisinya sudah sangat rusak.

"Di situ saya meluapkan sedikit emosi, itu spontanitas," tandasnya.

Amarah Supriatna memuncak saat melihat tanaman yang ia rawat dirusak oleh para peserta motor trail.

"Untuk kondisi saat itu, sangat lumayan bagi perasaan saya itu mengerikan, yang sudah saya tanam, ternyata pas udah saya lihat hancur," bebernya.

Ia berharap ke depan pihak Perhutani lebih menjaga kawasan Ranca Upas agar kejadian seperti ini tidak terulang.

"Sebenarnya dengan event itu, warga merasa resah karena mungkin kurang kesigapan panitia atau atau mungkin minimnya kepanitiaan."

"Saya kurang paham masalah itu, intinya saya juga tidak mau menjelekan siapapun, mudah-mudahan jadi gambaran buat kita supaya melestarikan alam," ujarnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Lutfi Ahmad Mauludin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas