Kondisi Pilot Susi Air Usai 32 Hari Disandera KKB, Polisi Sebut Operasi Sudah Berjalan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ungkapkan kondisi pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens melalui video dan gambar.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merilis video dan gambar yang memperlihatkan kondisi pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens yang telah disandera selama 32 hari.
Diketahui sebelumnya, pesawat Susi Air dibakar oleh kelompok keriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023) pagi.
Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens telah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Mengutip dari Tribun Papua, kondisi pilot Susi Air tersebut terlihat dalam kondisi aman dan sehat.
"Kondisinya baik-baik saja, aman dan sehat," kata Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: KKB Tunjukkan Foto Terkini Pilot Susi Air Philips di Hutan Papua: Dia Baik-baik Saja, Aman & Sehat
Dari sejumlah gambar yang dirilis KKB, kondisi Philips terlihat baik-baik saja.
Pilot Susi Air tersebut terlihat tengah dikawal dan berada di tengah-tengah para pasukan yang membawa senjata api dan panah.
Pihak kepolisian pun sampai saat ini masih melakukan negosiasi untuk pembebasan pilot Susi Air yang telah disandera tersebut.
Upaya pencarian juga terus dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Pencarian tetap dilakukan, ada beberapa strategi yang sudah dilakukan."
"Saat ini proses operasi sedang berjalan", ungkap Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen pada tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (10/3/2023).
Sempat beredar informasi bahwa pilot tersebut merupakan bagian dari OPM atau KKB.
Namun, Rio Alexander membantah adanya isu yang tersebar tersebut.
"Saya tegaskan bahwa pilot tersebut bukan bagian dari OPM, itu bisa saya pastikan," terang Rio Alexander.
Sampai saat ini, dalam melakukan upaya negosiasi pihak kepolisian mengalami banyak kendala.
Ia menyebutkan bahwa pimpinan dari KKB banyak dihasut oleh beberapa kepentingan, sehingga proses negosiasi mengalami kendala.
(Tribunnews.com/Ifan)