Kemarahan Wali Kota Bogor Bima Arya Soal Pembacokan Siswa SMK: Saya Geregetan
Wali Kota Bogor, Bima Arya marah soal pembacokan siswa SMK dengan senjata tajam di Lampu Merah Pomad, Bogor Utara. Ia mengaku geregetan.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah tanggapan Wali Kota Bogor, Bima Arya soal pembacokan siswa SMK di Lampu Merah Pomad, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023).
Ia mengaku telah menerima laporan dan mengaku prihatin atas kasus tersebut.
"Ya sudah mendapatkan laporan. Itu warga kabupaten tetapi SMK-nya di Bogor Utara."
"Kejadian ini, membuat saya sedih dan marah. Ini harus menjadi tanggung jawab kita semua," jelas Bima Arya.
Ia menambahkan, seharusnya sekolah memberikan pembinaan ke siswa.
"Pembinaan terhadap sekolah. Saya terus terang geregetan karena SMA/SMK bukan kewenangan wali kota."
"Kalau kewenangan kami pasti sudah ada sanksi keras terhadap SMK yang bersangkutan," jelas Bima Arya.
Baca juga: Demokrat Dengar Ada Orang di Lingkaran Jokowi Obsesi Ingin Pertahankan Kekuasaan hingga 30 Tahun
Mengutip TribunnewsBogor.com, Bima Arya akan mengusulkan kepada pihak berwajib untuk memberikan sanksi yang tegas kepada para pelaku.
"Saya mengusulkan sanksi sekeras mungkin, antara lain dengan tidak mengizinkan melakukan PPDB, menyetop bantuan dan sebagainya," tandasnya.
Diketahui, seorang pelajar SMK disabet pedang hingga tewas di Lampu Merah Pomad, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.
Kasus pembacokan hingga tewas ini dikonfirmasi Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso.
"Jadi dia sedang menyeberang, habis itu ya luka. Dia nyeberang bersama teman," tandasnya.
Ia juga mengungkapkan, korban meninggal di tempat.
"Kita olah TKP sudah dilakukan, investigasi sudah, kita maksimalkan untuk ungkap dan tangkap pelaku," kata Bismo Teguh.
Baca juga: Pelajar SMK Disabet Pedang di Bogor, Meninggal di Tempat hingga Polisi Kantongi Identitas Pelaku