Alasan Status Gunung Merapi Belum Dinaikkan, Diprediksi Masih akan Luncurkan Awan Panas Guguran
BPPTKG ungkap alasan status Gunung Merapi masih berada di level III atau Siaga. Status Gunung Merapi belum meningkat meski terjadi erupsi.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
Sementara bagian tenggara Gunung Merapi yang berpotensi terkena guguran lava dan awan panas meliputi wilayah Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.
Kata Gubernur DIY
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, erupsi Gunung Merapi kali ini tidak akan sebesar tahun 2010 saat Gunung Merapi meletus.
“Merapi itu ya erupsi begitu saja, enggak akan meletus seperti dulu."
"Yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang. Gitu aja,” jelasnya.
Menurutnya erupsi Gunung Merapi akan berhenti jika lubang tambang pasir di sana sudah tertutup abu vulkanik.
“Nantinya, kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, kan (erupsinya) berhenti sendiri."
"Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlubang,” imbuhnya.
Ia mengatakan sudah lama mengimbau warga untuk tidak lagi melakukan aktivitas penambangan di Gunung Merapi.
“Sudah saya tutup, tidak boleh ada tambang, jadi harusnya tidak ada warga di area tambang."
"Sebagian kan sudah kita tutup, ada yang kita tanam pohon kopi. Itu biar mereka punya pendapatan produksi dari sektor pertanian biar enggak nambang lagi,” paparnya.
Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan luncuran abu vulkanik sejauh 7 km yang terjadi saat ini bukan masalah besar.
Baca juga: Berita Foto: Gunung Merapi Erupsi Siang Ini, Muntahkan Guguran Lava dan Awan Panas
Ia memastikan erupsi kali ini tidak akan separah yang terjadi pada tahun 2010.
“Kan berbeda, sudah 10 tahun lebih, biasanya hanya empat tahunan. Sekarang memang harus keluar ya memang nyembur, tapi ya hanya 1-2 km, karena yang ditambang kan sekitar situ,” sambungnya.