Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cairan Injeksi yang Disuntikkan Mantri yang Menewaskan Kades Curug Goong Tergolong Obat Keras

Sidiandryl Dyphenhydramine termasuk obat keras yang harus menggunakan resep dokter dan injeksi mengandung zat aktif diphenhydramine hydrochloride

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cairan Injeksi yang Disuntikkan Mantri yang Menewaskan Kades Curug Goong Tergolong Obat Keras
Dokumentasi Polisi
Polisi saat mengamankan seorang pria berinisal SH, SH berprofesi sebagai mantri diamankan diduga telah membunuh Kades Curuggoong Salamunasir dengan cara menyuntikan cairan ketubuh korbannya 

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN  - Terungkap sudah cairan yang digunakan oleh mantri S, saat menusuk punggung Kepala Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang yaitu Salamunasir dengan jarum suntik.

Pengacara Mantri S, Raden Elang Mulyana mengatakan, cairan dalam jarum suntik yang digunakan Mantri S untuk menusuk Salamunasir, adalah obat injeksi bermerek Sidiandryl Dyphenhydramine.

Dilansir dari sehatq.com, Sidiadryl injeksi adalah obat untuk meredakan gejala alergi, demam, dan pilek, mengatasi kesulitan tidur (insomnia), serta mencegah dan menangani mual, muntah, hingga pusing akibat mabuk perjalanan.

Obat ini termasuk obat keras yang harus menggunakan resep dokter dan injeksi mengandung zat aktif diphenhydramine hydrochloride.

Baca juga: BKD Banten Belum Tahu Status Kepegawaian Mantri S yang Diduga Menyuntik Mati Kepala Desa

Injeksi diphenhydramine digunakan untuk mengobati reaksi alergi, terutama pada orang yang tidak dapat mengonsumsi obat ini melalui mulut.

Zat aktif ini juga dapat digunakan untuk mengobati gejala penyakit parkinson.

Polresta Serang Kota meminta bantuan ahli, untuk memeriksa kandungan obat injeksi Sidiandryl Dyphenhydramine.

BERITA REKOMENDASI

"Kami sudah bersurat ke ahli agar mengecek kandungan itu (Sidiandryl Dyphenhydramine) nanti mereka yang menjelaskan,"kata Waka Polresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena, Senin (13/3/2023).

Menurut Hujra, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Salamunasir, karena masih menunggu hasil autopsi tim forensik.

"Korban memang sudah diautopsi, tapi untuk hasil nya butuh waktu," ungkapnya.

Kini S sudah ditetapkan sebagai tersangka, setelah menjalani pemeriksaan selama satu hari.

MantriS diamankan di RSUD Banten, saat mengantarkan Salamunasir menjalani perawatan medis.


Hujra menjelaskan, setelah korban mengalami sesak nafas usai disuntik, pelaku turut membawa korban ke RSUD Banten.

 "Saat di rumah sakit kebetulan yang diduga pelaku masih berada di RS, pada saat itu juga diamankan," pungkasnya.

Memberikan Efek Jera

 Pengacara Mantri S, Raden Elang Mulyana mengatakan, alasan pelaku menyuntikan cairan itu kepada korban karena ingin memberikan efek jera.

Pasalnya, Mantri S merasa terbakar api cemburu, setelah melihat foto istrinya yang berinisial NN, bersama Salamunasir sedang makan.

Kedua barang-barang tersebut, dibawa oleh Mantri S di dalam tas berwarna hitam, saat menghampiri korban di rumahnya.

"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi.

Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ungkap Raden Elang kepada TribunBanten.com, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Mantri S Emosi Melihat Kades Usai Melihat Foto di HP di Istrinya: Kemudian Siapkan Suntikan

Bahkan setelah korban mengalami, lemas dan sesak nafas, pelaku juga membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang, hingga ke RSUD Banten.

"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak nafas. Sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," pungkasnya.

Pengacara Mantri S, Raden Elang Mulyana mengatakan, pelaku beberapa kali mengingatkan sang istri kaitan masalah cemburu.

"Pelaku juga datang ke rumah korban untuk mengklarifikasi terkait dugaan perselingkuhan," kata Raden Elang.

Polresta Serang Kota meminta bantuan ahli, untuk memeriksa kandungan obat injeksi Sidiandryl Dyphenhydramine yang menewaskan Kades Curug Goong.
Polresta Serang Kota meminta bantuan ahli, untuk memeriksa kandungan obat injeksi Sidiandryl Dyphenhydramine yang menewaskan Kades Curug Goong. (Kolase TribunBanten/Tribunnews/Sehatq.com)

Perlu diketahui, Novi Nofus berprofesi sebagai bidan desa di Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Sebulan sekali, warga Kampung Pasar, Desa Kadubeureum, Kecamatan Padarincang itu kerap mengadakan Posyandu di kampung-kampung yang ada di Desa tersebut.

Kedekatan Kades Salamunasir dengan Bidan NN Istri Mantri S

Menurut Sekdes Curuggoong, Maskun, bidan NN dengan Salamunasir dekat karena berkaitan dengan profesi, semata.

"Kenal seperti biasa aja (Secara profesi). Tersangka ada pikiran lain sehingga ada kesalahpahaman," kata Maskun.

Di sisi lain, isu perselingkuhan antara Salamunasir dengan bidan NN muncul. Namun terkait hal ini, Maskun mangaku tidak mengetahui.

"Terkait masalah itu kita enggak mengetahui, cuma dekat juga secara profesi doang kan," pungkasnya.

Status Mantri S kini sudah menjadi tersangka, usai menusuk punggung Kades Salamunasir dengan jarum suntik berisi cairan obat injeksi.

Dimakamkan TPU Kampung Beji

Jenazah Kades Curug Goong, Serang bernama Salamunasir yang tewas akibat ditusuk jarum suntik oleh mantri berinisial S dimakamkan di TPU Kampung Beji, Senin (13/3/2023).

Berdasarkan pantauan dari Tribun Banten, jenazah dimakamkan sekira pukul 10.30 WIB dan selesai pukul 11.40 WIB.

Ribuan warga pun turut mengantar jenazah Salamunasir ke peristirahatannya yang terakhir.

Tangis keluarga pun pecah selama prosesi pemakaman Salamunansir.

Menanggapi meninggalnya Salamunansir, sang adik, Tedi Sumargono mengungkapkan bahwa sang kakak merupakan pengganti dari ayah.

“Kami sangat berduka kehilangan korban. Dia itu udah seperti bapak bagi saya,” ujarnya.

Baca juga: Mantri S Emosi Melihat Kades Usai Melihat Foto di HP di Istrinya: Kemudian Siapkan Suntikan

Salah satu warga Desa Curug Goong, Agus Sabihis mengatakan Salamunasir telah membawa perubahan bagi desa meski baru setahun menjabat sebagai kepala desa.

Tak hanya itu, Agus juga mengatakan semasa hidup, Salamunasir juga kerap aktif mengikuti pengajian bulanan sehingga dirasa dekat dengan masyarakat.

“Ini periode pertama menjadi lurah, baru satu tahun. Selama memimpin baik, ramah ke warga, aktif di masyarakat, pengajian ada,” tuturnya.

Agus menilai hubungan antara Salamunasir dengan mantri berinisial S juga tak ada masalah karena keduanya jarang bertemu dan tidak akrab sehingga, tewasnya Salamunasir di tangan mantri S membuatnya kaget.

“Saya kaget, dengar lurah meninggal dunia. Karena dia kan sehat-sehat saja, sebelum meninggal menghadiri berbagai acara juga,”  kata Agus.

Kemudian menurut Ketua RT setempat, Bahraen, sosok Salamunasir berbeda dengan kepala desa sebelumnya yang bernama Tamami.

Menurut Bahraen, Salamunasir merupakan kepala desa yang terbuka dengan masyarakat.

“Selama memimpin dia mah terbuka terus ke masyarakat,” ujarnya.

Kronologi Pembunuhan

Rumah Kades Curug Goong, Salamunansir yang menjadi tempat kejadian perkara pembunuhan oleh mantri berinisial S pada Minggu (12/3/2023) siang. Salamunansir dibunuh S dengan menikamkan jarum suntik ke punggungnya yang berisi obat atau cairan diduga racun.

Masih dikutip dari Tribun Banten, Salamunasir dibunuh oleh mantri S pada Minggu (12/3/2023) di kediaman pribadinya di Kampung Sukamanah, Kabupaten Serang pukul 12.30 WIB.

Salamunansir dibunuh oleh S dengan menggunakan jarum suntik berisi cairan atau obat.

Sebelum insiden pembunuhan terjadi, S mendatangi kediaman Salamunansir tapi yang bersangkutan sedang tidak ada di rumahnya.

Sedangkan yang ada di kediaman Salamunansir adalah istrinya.

Lantas S pun menyuruh istri Salamunansir untuk menelepon sang suami.

Baca juga: Fakta-fakta Kades Tewas Ditusuk Jarum Suntik: Cairan Suntik Diduga Racun hingga Bidan Ikut Diperiksa

Tak berselang lama, Salamunansir datang ke rumah dan cekcok pun terjadi dengan S sekira pukul 12.30 WIB.

Seusai cekcok terjadi, S pun menusuk Salamunansir menggunakan jarum suntik yang dibawanya.

Sesaat setelah itu, rekan Salamunansir, Muhaemin langsung membawa korban ke Puskesmas Padarincang.

Kemudian, korban pun lalu dirujuk ke RSUD Banten.

Baca juga: Sosok Salamunasir, Kades Curug Goong, Dibunuh Mantri S Pakai Jarum Suntik, Baru Setahun Menjabat

Hanya saja, Salamunansir diduga tewas saat perjalanan menunju RSUD Banten.

Tak berselang lama, S pun ditangkap oleh polisi tak berselang lama setelah Salamunansir meregang nyawa.

Hal ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Padarincang AKP Karmana.

Di sisi lain Kasi Humas Poresta Serang Kota, AKP Iwan Sumantri mengungkapkan pihaknya masih mendalami motif yang dilakukan pelaku sehingga membunuh Salamunansir.

“Masih penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti. Motifnya belum ketahuan, nanti ya,” katanya.

“Pelaku sudah diamankan, perkaranya ditangani Polres Serang,” ujarnya.

Pelaku Berprofesi Mantri, Buka Praktek dan Banyak Warga Berobat

Menurut Ketua RT Bahraen, S merupakan mantri di RSUD Banten dan membuka praktek pengobatan pula di Kampung Sukaraja.

“Dia buka praktek di rumahnya, dia warga kampung Sukaraja, kalau tugasnya mah di RSUD Banten,” tuturnya.

Ketika S membuka praktek di kampungnya, Bahraen mengungkapkan banyak warga yang berobat ke tempatnya.

“Banyak masyarakat yang berobat kesana,” katanya. (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Banten/Engkos Kosasih/Glery Lazuardi) (Tribun Banten/ Ahmad Haris)

Sumber: Tribun Banten
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas