Bripka Arfan Saragih Tewas Akhiri Hidup, Polisi Temukan Tas Hitam Berisi Belasan BPKB dan 25 STNK
Dia diduga mengakhiri hidup karena aksi penipuan dan penggelapan uang pajak kendaraan bermotor terhadap warga Samosir, terungkap.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polisi menemukan belasan BPKB dan 25 STNK di lokasi ditemukannya jenazah Bripka Arfan Saragih di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Diketahui, anggota Satlantas Polres Samosir itu sebelumnya ditemukan tewas usai menenggak racun sianida.
Dia diduga mengakhiri hidup karena aksi penipuan dan penggelapan uang pajak kendaraan bermotor terhadap warga Samosir, terungkap.
Akibat aksi penipuan yang dilakukan itu, ratusan korban mengalami kerugian hingga Rp 2,5 miliar.
Baca juga: Ayah Bripka Arfan Saragih Tak Percaya Anaknya Tewas Akibat Minum Racun Sianida
Jasad Bripka Arfan Saragih ditemukan di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisi pada 6 Februari lalu.
Dari lokasi temuan mayat Bripka Arfan, Polisi menemukan sebuah botol soft drink berwarna keruh yang diduga telah dicampur dengan racun sianida dan botol diduga berisi serbuk racun.
Pada jarak 80 sentimeter dari tubuh korban, ditemukan tas berwarna hitam merk Asus yang di dalamya terdapat 19 BPKB dan 25 STNK.
Ditemukan pula plastik tulisan Indomaret yang berisikan 1 gulungan tali nilon berwarna biru.
Meski demikian, Kapolres Samosir AKBP Yogie belum bisa memastikan kalau personel Satlantas itu tewas akibat minum racun sianida.
Menurut AKBP Yogie dan dokter ahli, temuan zat sianida sejalan dengan temuan ahli digital forensik, dimana melalui handphone almarhum tercatat melalui internet ada mencari racun sianida dan beberapa racun lainnya.
"Kemudian juga yang jelas kami menemukan ada kaitan antara browsing google dengan fakta di lapangan temuan adanya sianida, zat yang diduga sianida yang ada di botol Fanta," kata Kapolres Samosir AKBP Yogie dalam konferensi persnya.
Baca juga: Mahasiswi UI yang Tewas Bunuh Diri Jelang Wisuda Disebut Pernah Berkonsultasi dengan Ahli Psikologi
Terkait dari mana racun itu dibeli Polisi mengaku belum mengetahui pasti dan beralasan tak ada saksi.
"Terkait perolehan racun kami tidak sampai kesana karena tidak ada saksi yang menjelaskan hal tersebut."
Laporan Warga