Wanita yang Diduga PSK Jajakan Diri di Jalan Trans Jayapura-Wamena, Tarif Rp 300-500 Ribu
Selain PSK, minuman keras (Miras) dan narkoba jenis ganja juga beredar di Yalimo, sejak ratusan truk tertahan di wilayah itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Arny Hisage
TRIBUNNEWS.COM, YALIMO - Beberapa wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) diketahui menjajakan diri di Jalan Trans Jayapura-Wamena, tepatnya di Kampung Warah Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Para PSK itu diduga dibawa oleh sopir truk yang bergerak dari Jayapura menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Diketahui ada sekira 150 truk terjebak di wilayah itu akibat jalan rusak dari Kampung Warah hingga Kampung Hobakma, sejak Desember 2022.
"Ini saya laporkan karena saya sendiri saksi. Mereka ada tawaran ke warga di sekitar itu dan beberapa teman-teman pendatang, dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Tetapi kami biasanya menolak," kata Gerson Meke kepada Tribun-Papua.com, Kamis (16/3/2023).
Gerson merupakan karyawan PT Paesa Pasindo, merupakan pengawas produksi pada proyek sepanjang Jalan Trans Papua.
Selaku warga asli Papua, Gerson khawatir keberadaan para PSK itu akan menimbulkan maslah sosial bagi masyarakat di Yalimo.
Baca juga: Kabupaten Jayawijaya Jadi Tuan Rumah Peresmian 3 Daerah Otonomi Baru di Papua
Pasalnya, kasus HIV/AIDS di wilayah ibu kota Papua Pegunungan hingga kini terus meningkat.
"Yalimo adalah pintu masuk dan keluar dari 7 kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan, sehingga kami harus menjaga hal-hal yang merusak atau merugikan masyarakat," kata Gerson.
Selain PSK, kata dia, minuman keras (Miras) dan narkoba jenis ganja juga beredar di Yalimo, sejak ratusan truk tertahan di wilayah itu.
"Mereka (sopir) bawa dari Jayapura tujuan Wamena tetapi biasanya menawarkan kepada warga maupun karyawan PT yang bekerja di sepanjang jalan ini," bebernya.
"Tawaran ini bukan hanya kepada satu orang, tetapi ada banyak masyarakat juga," ungkap Gerson.
Untuk itu, ia meminta kepolisian dan pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas.
Aparat keamanan juga diminta menertibkan praktik kriminal di sepanjang Jalan Trans Papua, rute Jayapura-Wamena.
"Pemerintah daerah Yalimo, DPRD, dan pihak keamanan segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi persoalan ini, karena itu sangat berbahaya bagi masyarakat di Wilayah Papua Pegunungan," imbuhnya.
8.386 Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya
Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya mencatat, sebanyak 8.386 orang pasien positif HIV/AIDS di ibu kota Provinsi Papua Pegunungan, itu hingga Maret 2023.
Adapun pasien LFU atau putus obat sebanyak 2.721 orang.
Kondisi ini membuat Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Jayawijaya, Margaretha Wetipo, bersuara lebih lantang.
Ia mengajak semua pihak sama-sama memerangi penyakit mematikan tersebut.
Baca juga: Ngamuk! Suami Booking PSK Tapi yang Datang Istrinya
"Ini bukan hanya tanggung jawab kami KPA Jayawijaya saja tetapi juga pemerintah, masyarakat dan semua tokoh lebih khusus juga LSM untuk tanggung jawab besar bagimana caranya memerangi secara bersama-sama," ujarnya kepada wartawan pada Selasa (14/3/2023).
KPA Jayawijaya bersama daerah lainnya di Papua Pegunungan akan menggelar rapat untuk aksi pelayanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS.
Margaretha Wetipo berujar, HIV/AIDS adalah masalah bersama di Papua Pegunungan.
"Kabupaten lain jangan menutup mata dengan masalah yang ada ini karena ini masalah kita bersama," pungkasnya.
Sementara itu, bagian program KPA Jayawijaya, Margaretha Elosak, membeberkan program mereka dalam waktu dekat.
"Kami lakukan sosialisasi biasanya di tempat keramaian seperti Pasar Potikelek, Simak, Jabatan, dan Wouma skaligus distribusi kondom pada serta edukasi," katanya.
Ia mengajak seluruh masyarakat agar sama-sama menekan angka kasus HIV/AIDS di Papua Pegunungan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Miras dan Wanita Diduga PSK Dijajakan di Jalan Trans Papua, Pemerintah dan Polisi Diminta Bertindak