Fakta Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan oleh Adiknya, Dipicu Kekalahan Pilkades Antar Waktu
Anggota DPRD Sukabumi ditodong senapan oleh adiknya, dipicu kekalahan Pilkades antar waktu. Berikut fakta-faktanya
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
"Saya datang ke rumah Batman itu sendiri, terus saya tidak pernah menodongkan senjata ke kepalanya."
"Kalau saya todongkan dia itu udah mati dan saya tidak bawa pistol."
"Saya bawa senapan, senapan laras panjang, senapan angin, siapa yang bilang bawa pistol," jelasnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Kendati demikian, Bombom membenarkan terkait aksinya membawa senapan ke rumah Dewan Batman lantaran masalah Pilkades antar waktu.
Bombom mencium adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh sang kakak, Dewan Batman.
Ia menuduh kakaknya telah mendoktrin pemilih.
"Kaitan pemicunya itu ada permasalahannya sebelum Musdes di Desa Ciwaru dilaksanakan."
"Sebelumnya itu setelah Dewan Batman itu pulang dari umroh memanggil hak pilih datang ke rumahnya."
"Dan di situ melakukan doktrin kepada setiap pemilih," bebernya.
"Sedangkan itu tidak ada aturan anggota dewan memanggil hak pilih, apa kepentingannya, itu salah satu awalnya pemicu," imbuhnya.
Bombom mengaku telah melaporkan dugaan doktrin itu ke Kasat Intel sebelum adanya Musdes.
Ia pun mengaku tak mempermasalahkan kekalahannya di pemilihan kepala desa antar waktu.
"Buat saya sih masalah kalah dan menang di pemilihan itu mah tidak jadi masalah, itu mah udah biasa lah."
"Yang saya sesalkan itu ikut sertanya sodara Batman dalam mensiasati kemenangan salah satu calon yang didukungnya, termasuk panitia itu didoktrin oleh sodara Batman," paparnya.
Ia juga menyebut Dewan Batman membeli suara para hak pilih untuk memenangkan salah satu calon.
"Dalam pemanggilan si Batman itu bukan hanya doktrin, tapi dia melakukan pembelian suara terhadap hak pilih."
"Itu yang saya jadikan marah kemarin ke Batman kalau mau tahu yang sebenarnya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/M Rizal Jalaludin)