Granat Aktif Ditemukan Warga Blitar Saat Gali Tanah untuk Lubang Resapan
Granat yang diduga masih aktif bercampur dengan bekas tanah galian dan penemuan ini dilaporkan ke Polsek Ponggok Polres Blitar Kota
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Berniat membuat lubang resapan di belakang rumah orangtuanya di Dusun Pesantren, Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Suharmaji (48) menemukan granat manggis, Rabu (22/3/2023).
Granat yang diduga masih aktif bercampur dengan bekas tanah galian.
Penemuan granat dilaporkan ke Polsek Ponggok Polres Blitar Kota.
Polsek Ponggok memasang garis polisi di lokasi temuan granat.
"Saat itu, saya hendak meratakan tanah bekas galian resapan.
Saya melihat ada benda mencurigai tertutup tanah.
Baca juga: Tim Penjinak Bom Hong Kong Ledakan Granat Perang Dunia II di Jalur Pendakian Happy Valley
Lalu saya bersihkan tanahnya dengan air dan ternyata benda itu mirip bahan peledak milik aparat," kata Suharmaji.
Suharmaji mengatakan penggalian resapan dimulai sejak Selasa (21/3/2023).
Kedalaman galian resapan sekitar dua meter.
Granat itu ikut terangkut ke atas saat proses penggalian lubang resapan.
"Hari ini sudah pemasangan bis di lubang resapan. Sedang tanah bekas galian saya ratakan dan menemukan benda itu," ujarnya.
Dengan penemuan granat itu, Suharmaji semakin percaya kalau pekarangan peninggalan dari kakeknya itu dulunya pernah dijadikan sebagai tempat penampungan tentara pejuang saat terjadi Agresi Militer II pada 1948.
Suharmaji mengaku pernah mendapat cerita dari kakeknya kalau rumah kakeknya pernah dijadikan tempat penampungan tentara pejuang ketika terjadi Agresi Militer II.
"Kakek saya namanya Mbah Usup, kelahiran 1901. Kakek pernah cerita langsung ke saya kalau dulu rumahnya digunakan untuk penampungan tentara pejuang ketika Agresi Militer II," katanya.
Dikatakannya, posisi rumah kakeknya berada di belakang. Rumah kakeknya pernah dijadikan tempat penampungan tentara pejuang yang melawan penjajah Belanda.
Sedang pekarangan bagian depan yang sekarang dijadikan bangunan rumah orang tua Suharmaji dulunya juga dibangun pos untuk tentara pejuang.
"Cerita dari kakek, kawasan ini antara tahun 1948-1949 digunakan untuk penampungan tentara pejuang melawan penjaga Belanda. Kakek saya memang senang menampung tentara pejuang," ujarnya.
Tapi, menurut Suharmaji, warga baru kali ini menemukan granat di sekitar rumah orangtuanya.
"Dulu, waktu membangun rumah orang tua saya juga belum pernah menemukan granat," katanya
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Niat Gali Lubang, Warga Blitar Kaget Malah Temukan Granat, Yakini Cerita Soal Penampungan Pejuang