Kunjungan Kerja ke Hong Kong, Bupati Kendal Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp 700 M
Bupati Kendal Dico M Ganinduto melakukan kunjungan kerja ke Hong Kong baru-baru ini dan membawa pulang komitmen investasi senilai Rp 700 miliar.
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Kendal Dico M Ganinduto melakukan kunjungan kerja ke Hong Kong baru-baru ini.
Kepulangan kunjungan kerja tersebut, Dico membawa pulang komitmen investasi senilai Rp 700 miliar.
Komitmen investasi tersebut berupa rencana pembangunan fasilitas pengolahan daur ulang sampah plastik dan elektronik berteknologi modern di atas lahan seluas 2,5 hektar dan akan menjadi fasilitas pengolahan sampah plastik terbesar di Asia Tenggara.
Dalam kunjungan kerjanya, Dico yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia mengenai pengelolaan sampah plastik di Kendal.
Penandatanganan MoU disaksikan oleh Konsul Ekonomi 2, KJRI Hong Kong, Yomi Eka Putra.
Agenda lain kunjungan juga diisi dengan melihat fasilitas pengolahan sampah plastik, New Life Plastic, Ltd (NPL) dan pengolahan sampah elektronik, Waste Electrical and Electronic (WEE) Park di Hong Kong.
"Saya selalu mengupayakan agar setiap kunjungan keluar negeri membawa hasil yang konkret bagi Kendal, jadi tidak sekedar menjaga hubungan dan melakukan kegiatan komunikasi bilateral saja," ungkap Dico dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: Bursa Cagub Jateng, Selain Gibran dan Dico, Crazy Rich Grobogan Joko Suranto Jadi Calon Alternatif
"Investasi yang ditempatkan oleh investor Hong Kong ini memberikan tiga nilai tambah bagi masyarakat, yang pertama dari sisi nilai ekonomi, memberdayakan dan dan menggerakkan ekonomi desa melalui pengelolaan sampah plastik, kedua meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan yang terakhir meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan penciptaan lapangan kerja (job creation),” lanjutnya.
Lebih lanjut Bupati Dico menjelaskan bahwa investasi fasilitas pengelolaan sampah senilai Rp 700 miliar ini akan mendaur ulang mayoritas sampah plastik regional dari wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya, di mana produk akhir yang dihasilkan berupa pellet atau biji plastik akan diekspor sehingga menambah pendapatan devisa negara.
Hal ini tentunya memberikan dampak signifikan terhadap upaya penerapan circular economy dalam pengelolaan industri di Kabupaten Kendal dan menjadikan Kendal sebagai pusat industri di Jawa Tengah yang mengedepankan konsep industri hijau.
Yaitu dengan prinsip menggunakan sumber daya alam yang efisien, dapat digunakan ulang, ramah lingkungandan berkelanjutan.
Permasalahan sampah plastik di Indonesia sampai saat ini terus berkembang dan membutuhkan penanganan segera, terlebih infrastruktur daur ulang sampah plastik di Indonesia juga relatif minim sehingga tingkat daur ulang sampah dalam upaya penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dinilai masih sangat rendah.
Sustainable Waste Indonesia (SWI) dalam laporannya pada 2022 menyebutkan tingkat daur ulang (recycle rate) sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7 persen.
Baca juga: Bank Mizuho Jepang Investasi 17 Miliar Yen di Indonesia
Hal ini bisa diakibatkan karena jenis plastik yang digunakan di Indonesia sangat beragam sehingga masyarakat masih enggan melakukan pemilahan sampah plastik mereka.