Viral Video Pengurus MUI Bawa Senjata, Begini Penjelasan Dandim 0607 Kota Sukabumi
Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi Ujang Hamdun dalam video viral membacakan surat Al Anfal ayat 60 dan hadis mengenai sejarah perang badar
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Ariyanto memberikan klarifikasi viralnya pengurus MUI Kabupaten Sukabumi dan tiga pemuda sambil membawa senapan angin.
Diketahui, Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi Ujang Hamdun dalam video viral membacakan surat Al Anfal ayat 60 dan hadis mengenai sejarah perang badar waktu zaman Nabi Muhammad Saw.
Baca juga: Wanita di Semarang Tewas Tertembak Senapan Angin yang Dimainkan Bocah 13 Tahun
Letkol Inf Dedy Ariyanto mengatakan, terkait video tersebut tidak ada indikasi yang mengarah kepada unsur radikalisme, ektrimis, dan teroris sebagaimana disebutkan narasi pegiat Youtuber KNB Nusantara dan pengiat media sosial lainya.
"Kita sudah kumpul dengan pelaku dalam video tersebut dan sudah klarifikasi video itu dibikin bukan untuk hal tertentu," ujarnya, kepada Tribujabar.id, Senin (27/03/2023).
Dedy menyebut, pembuatan video tersebut hanya iseng, saat mereka akan berangkat ke Pondok Halimun pada 2 Maret 2023.
Saat di perjalanan, mereka mampirlah di salah satu tempat kopi, karena mobilnya saat itu terkena ada kendala.
"Di situ, lalu isenglah membuat video tersebut, sambil membawa senjata senapan angin dan senjata tersebut mirip seperti senjata serbu," tuturnya.
Dedy menuturkan, senjatanya senapan aingin tersebut sudah diterima oleh Kodim 0607.
Baca juga: Petani Rokan Hulu Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Diduga Tertembak Senapan Angin Miliknya
"Senjatanya sudah diserahkan kepada kita ada tiga senjata senapan angin," ucapnya.
Kemudian disebutkan ada pemuda yang memegang bacaan atau iqro, Dedy menyebut itu tidak benar. Melainkan Majmu Aurod atau bacaan dzikir dan salawat.
"Itu bukan Iqro sebagaimana ramai disebutkan, itu Majmu Aurod, orang muslim pasti tau itu," ucapnya.
Dedy menjelaskan, video tersebut tidak ada tujuan di publish di umum. Bahkan pada saat itu hanya di grup pengajian pengurus jamaah Ujang Hamdun.
Namun tiba-tiba video tersebut beredar luas hingga jadi sorotan nasional.
"Beliau juga awalnya berharap video tersebut tidak menyebar kemana-mana, karena tidak ada tujuan yang jelek lah, yang sifatnya jahat, radikal atau pun intoleran," jelasnya.
Baca juga: Saat Bermain di Lapangan, Remaja 14 Tahun Tewas Tertembak Senapan Angin di Matanya