Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita di Balik Pembunuhan Dokter Mawar di Nabire, Petugas Kebersihan Sakit Hati dan Liur Jadi Bukti

Cerita pilu di balik kasus pembunuhan dokter Mawartih Susanti, akhirnya terungkap. Korban dibunuh petugas kebersihan yang sakit hati kepada korban.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Cerita di Balik Pembunuhan Dokter Mawar di Nabire, Petugas Kebersihan Sakit Hati dan Liur Jadi Bukti
Tribun-Papua.com/Istimewa
Berikut cerita di balik kematian Dokter Mawartih Susanti yang bertugas di RSUD Nabire tersebut ternyata dibunuh oleh seorang petugas kebersihan yang merasa sakit hati karena pemotongan honor Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita pilu di balik kasus pembunuhan dokter Mawartih Susanti, akhirnya terungkap.

Kasus tewasnya dokter Mawar sempat menjadi misteri selama kurang lebih 20 hari.

Dokter Mawar sebelumnya ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar pada pada Kamis (9/3/2023) malam.

Belakangan baru terungkap, dokter Mawar dibunuh oleh petugas kebersihan rumah sakit umum daerah (RSUD) Nabire, tempat korban bertugas.

Diketahui, identitas pelaku pembunuhan berinisial KY yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Adapun motif KY tega membunuh dokter Mawar dipicu masalah pribadi, yakni sakit hati.

Baca juga: Pembunuhan Dokter di Nabire: Pelaku Sakit Hati Honor Covid-19 Dipotong, Ini Penjelasan Kapolda

Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri, membenarkan fakta ini.

BERITA REKOMENDASI

"Motif sementara pembunuhan lantaran pelaku sakit hati terhadap korban," ujar Fakhiri, dikutip dari Tribun-Papua.com, Rabu (29/3/2023).

Fakhiri kemudian merincikan motif pembunuhan dokter Mawar.

Semua bermula saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19.

Saat itu, para gara terdepan penanganan Covid-19 di RSUD Nabire mendapatkan uang insentif.

Sakit hati KY muncul saat insentif Covid-19 yang diberikan dipotong.

"Melalui pengakuan sementara KY kepada penyidik yaitu sakit hati. Karena ada pemotongan jasa insentif Covid-19 tahun 2020."

"Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar," jelas Fakhiri.

Meskipun tabir kematian dokter Mawar mulai terungkap, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus dr. Mawartih Susanty yang Diduga Tewas Tak Wajar di Nabire Papua

Air liur jadi bukti

Fakhiri selanjutnya membeberkan saat pihaknya menemukan titik terang dalam kasus ini.

Ia mengatakan, polisi bekerja keras dan berhati-hati dengan menggunakan metode Scientific Crime Investigation (SCI).

Mulai dari menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebanyak 6 kali, autopsi jasad korban, hingga meminta keterangan 45 orang saksi.

Polisi juga mengambil sampel air liur yang terapat di tubuh korban.

"Dari puting payudara almarhum dilakukan swab, juga kepada beberapa saksi. Dan akhirnya bisa mendapatkan hasil swab," tambah Fakhiri, dikutip dari Tribun-Papua.com.

Mulai dari sini, polisi kemudian mendapatkan 5 orang diduga sebagai pelaku.

Semuanya dipanggil untuk dilakukan tes swab.

Identitas mereka masing-masing antara lain SM, IM, AA , NP, LM dan KY.

Saat hasilnya keluar, terungkap air liur di tubuh korban identik dengan air liur KY.

Baca juga: Sosok Mawartih Susanty, Dokter yang Meninggal Tak Wajar di Nabire Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memberikan keterangan pers di Jayapura, Rabu (29/3/2023). Polisi menemukan fakta baru penyebab kematian dr Mawartih Susanti, satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire, Papua Tengah
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memberikan keterangan pers di Jayapura, Rabu (29/3/2023). Polisi menemukan fakta baru penyebab kematian dr Mawartih Susanti, satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire, Papua Tengah (Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara)

"Sehingga dari pengembangan ini kita lakukan swab kepada beberapa orang yang kita duga dan setelah keluar hasil disimpulkan bahwa identik dengan salah satu air liur milik KY," ungkap Fakhiri.

Pada akhirnya KY ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Hingga berita ini ditulis, KY masih menjadi pelaku tunggal.

Polisi masih mendalami KY beraksi sendiri atau dibantu pihak lain.

"Semoga semua secara terang benderang nanti akan disampaikan ke publik," tegas Fakhiri, dikutip dari Tribun-Papua.com.

Informasi tambahan, dokter Mawar sebelumnya ditemukan tak bernyawa di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023) malam.

Kondisi jasad dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire itu, didapati mulut berbusa, luka lebam di bagian tubuh dan tulang rusuk yang patah.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas