Cek PLBN Jagoi Babang Bengkayang, Panglima TNI Dapat Laporan Masih Maraknya Penyelundupan
Di PLBN Jagoi Babang Yudo menerima paparan singkat dari Danrem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko selaku Dankolakops Korem 121/Abw.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meninjau perbatasan Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat pada Kamis (31/3/2023).
Di PLBN Jagoi Babang Yudo menerima paparan singkat dari Danrem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko selaku Dankolakops Korem 121/Abw.
Yudo kemudian meninjau titik nol perbatasan, PLBN Jagoi Babang, dan menyambangi personel Satgas Pamtas Yonif 645/Gty di Pos Kout Jagoi Babang.
Baca juga: Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah Beri Gelar Kehormatan ke Panglima TNI Yudo Margono
Selain itu Yudo juga meninjau kegiatan bakti sosial sekaligus memberikan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat tidak mampu.
Yudo mengatakan kedatangannya ke wilayah perbatasan kali ini untuk melihat kondisi Pos Pamtas serta untuk memperoleh masukan langsung dari prajurit tentang apa yang menjadi kendala di lapangan.
"Tadi saya meninjau Satgas Pamtas di Jagoi Babang, dan sudah dapat masukan dari para prajurit kita yang berada disana tentang hal apa yang harus kita lakukan baik tentang pos maupun sarana dan prasarana yang perlu diperhatikan," kata Yudo dalam keterangam resmi Puspen TNI pada Jumat (31/3/2023).
"Selain itu juga ada laporan bahwa masih banyak kegiatan penyelundupan, termasuk narkoba juga sering ditemukan di situ," sambung dia.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Yudo meminta personel Satgas untuk terus meningkatkan pengawasan dan penjagaan di wilayah perbatasan.
Kemudian Yudo berjanji ke depan akan melengkapi dengan peralatan seperti drone dan lain sebagainya.
Baca juga: Profil Laksma TNI Julius Widjojono yang Ditunjuk Panglima TNI untuk Jabat Kapuspen TNI Baru
"Karena para pelintas batas disana tidak melalui jalan yang sudah ada, akan tetapi mereka lebih banyak menggunakan atau melewati jalan-jalan tikus sehingga perlu adanya peralatan seperti drone untuk mengetahui aktivitas pelintas batas di daerah tersebut," kata Yudo.
Dalam kesempatan tersebut Yudo didampingi Asintel Panglima TNI, Asops Panglima TNI, Pangdam XII/Tpr, Danlantamal XII/Pontianak, Danlanud Supadio dan Asops Kasdam XII/Tpr.