Viral Pemotor di Makassar Potong Jalur Mobil Jokowi, Akui akan Balapan Liar hingga Sempat Panik
Berikut sejumlah pengakuan Darul, pemotor yang menerobos iring-iringan mobil Presiden Jokowi di Makassar.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
"Terima kasih atas Bapak Presiden dan Polri untuk tidak menindak kemarin sudah mau meminta saya," imbuhnya.
Baca juga: Istana Tanggapi Aksi Pemotor Potong Rangkaian Kendaraan Jokowi di Sulsel
Kronologi
Kapolrestabes Makassar, Kombes Budhi Haryanto, menjelaskan saat itu Jokowi tidak berada di dalam mobil kepresidenan.
"Pada saat rombongan Presiden sudah di lokasi (Pasar Terong) Presiden turun ke lokasi pasar, sementara kendaraan dalam keadaan kosong ketika Presiden masuk ke dalam pasar," ungkap dia.
Budhi melanjutkan, saat kejadian, mobil kepresidenan baru menuju lokasi penjemputan setelah Jokowi menyapa pedagang pasar.
"Rangkaian kendaraan presiden yang kosong melingkar untuk menuju titik (penjemputan)" terangnya.
Ia juga menyebut, Darul saat itu tidak mengetahui ada rombongan kepresidenan yang melintas.
"Pada saat kendaraan rangkaian kosong tersebut berjalan, ada seseorang pengendara yang tidak tahu bahwa ada rombongan Presiden, (Darul) menerobos melanggar arus lalu lintas dengan melawan arus sehingga waktu papasan," terang Budhi.
Respons Istana
Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan peristiwa tersebut terjadi saat Jokowi tengah berkunjung ke Pasar Terong, Kota Makassar, Rabu.
"Presiden Joko Widodo tiba di Pasar Terong, Kota Makassar, pada Rabu sore, 29 Maret 2023."
"Rangkaian Presiden berhenti di Jalan G. Bawakaraeng."
"Setelah tiba, Presiden menyapa masyarakat dan pedagang yang telah menunggunya di pasar tersebut," ungkap Bey kepada wartawan, Kamis.
Baca juga: Pemotor yang Potong Iring-iringan Mobil Presiden di Makassar Minta Maaf: Saya Panik
Bey membenarkan kendaraan Presiden dalam video yang viral tersebut dalam posisi kosong.
Sementara, aparat keamanan awalnya akan menangkap pemotor tersebut.
Namun, Jokowi meminta agar tidak perlu dilakukan pemeriksaan dan penahanan kepada pemotor tersebut.
"Presiden hanya meminta ditingkatkan sosialisasi keamanan dan ketertiban berlalu lintas," kata Bey.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail) (TribunMakassar.com/Muslimin Emba)