Perilaku Aneh Bripda DK Sebelum Akhiri Hidup, Hitung Peluru Besok Senjata Ini Saya Serahkan ke Polda
Bripda DK sempat menghitung jumlah peluru bersama ibundanya. Dia menyebut pistol inventaris yang dipegangnya akan diserahkan ke Polda Banten.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNNEWS.COM, KOTA SERANG - Bripda DK (21), anggota Ditsamapta Polda Banten ditemukan tewas di rumah orang tuanya di Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Jumat (31/3/2023) pagi.
Saat ditemukan tak bernyawa, terdapat senjata api laras panjang jenis SS1 V2 di dekat tubuh jasad Bripda DK.
Bripda DK diketahui baru 1,3 tahun menjadi anggota Polri.
Hingga saat ini belum diketahui motif Bripda DK nekat mengakhiri hidupnya dengan senjata api yang merupakan inventarisir Polda Banten itu.
Baca juga: Tetangga Ungkap Detik-detik Bripda DK Tembakkan Senjata Api hingga Ditemukan Bersimbah Darah
Namun perilaku aneh ditunjukkan Bripda DK sebelum kematiannya.
Bripda DK disebut sempat menghitung jumlah peluru bersama ibundanya.
Dia menyebut pistol inventaris yang dipegangnya akan diserahkan ke Polda Banten keesokan harinya.
Selain itu Bripda DK juga mengeluh kepada ibunya dan berharap dapat dimutasi ke Tangerang.
Informasi ini disampaikan Wulan, tetangga korban.
Dikutip dari Tribun Banten, Wulan mengatakan, pada Kamis (30/3/2023) atau sehari sebelum tewas, Bripda DK baru selesai dinas luar di PLTU Suralaya, Kota Cilegon.
DK mengeluh kepada ibunya dan ingin agar dirinya dimutasi ke Tangerang.
Menurut Wulan, ibu korban sempat bercerita bahwa anaknya ingin mutasi ke Tangerang sambil kuliah di sana.
"Pada Kamis malam, ibu dan almarhum sempat menghitung peluru, korban sempat berkata ini (senjata api-red) besok mau diserahkan ke Polda," kata Wulan di kediaman duka.
Baca juga: Anggota Polda Banten Meninggal Tak Wajar: Kronologi dan Kesaksian Ibu dari Bripda DK