KKB Serang Pos TNI di Nduga Papua Pegunungan, Satu Prajurit Meninggal karena Alami Luka Tembak
KKB kembali menyerang prajurit TNI saat bertugas. Satu anggota TNI meninggal dalam penyerangan yang terjadi di Nduga, Papua Pegunungan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan terhadap prajurit TNI di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Senin (3/4/2023) sekitar pukul 09.40 WIT .
Akibat penyerangan ini seorang anggota Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad bernama Pratu Hamdan tertembak di bagian kepala dan meninggal dunia.
Saat kejadian Pratu Hamdan sedang melaksanakan penjagaan di Pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.
Diduga KKB melakukan penembakan dari arah bukit Pos Yigi yang berjarak 300 hingga 400 meter dari lokasi kejadian.
Baca juga: KKB di Papua Kembali Berulah, Rumah Seorang Guru Dilaporkan Dibakar
Komandan Korem 172/PWY, Brigjen J.O. Sembiring mengatakan para anggota KKB menembak menggunakan senjata api laras panjang.
Pascakejadian jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD Mimika dan akan ditebangkan ke Sumbawa untuk dimakamkan.
"Korban saat ini telah dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemulasaran."
"Rencananya besok jenazah almarhum Pratu H akan diterbangkan menuju keluarga di kampung halamannya di Sumbawa,” paparnya, dikutip dari TribunPapua.com.
Brigjen J.O. Sembiring meminta para prajurit TNI untuk bersiaga akan serangan susulan yang bisa dilakukan oleh KKB.
"Saat ini Prajurit Pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad melakukan siaga," imbuhnya.
KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga menjadi pelaku penyerangan prajurit TNI di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Polisi Lakukan Penyelidikan Pelaku Penembakan 2 Aparat TNI-Polri
Sementara itu, proses penyelidikan tewasnya dua aparat TNI-Polri yang diserang oleh orang tak dikenal beberapa waktu lalu masih dilakukan.
Peristiwa itu terjadi di dekat Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Proses penyelidikan dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Puncak Jaya.
Sejumlah personel kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST).
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan petugas telah memeriksa tujuh orang saksi agar pelaku penembakan terungkap.
"Petunjuk, barang bukti, dan identitas para pelaku penembakan untuk kepentingan penyelidikan," ungkapnya, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Serda Riswar Prajurit Terbaik di Sorong, Paman Tak Percaya Riswar Ditembak Usai Tarawih, Firasat Ibu
Berdasarkan keterangan para saksi, pelaku penembakan berjumlah empat orang.
Barang bukti yang diamankan dari TKP yakni 35 butir selongsong peluru, sarung parang kayu warna coklat, empat jenis sampel darah, tiga jenis sampel organ manusia, dua buah celana panjang warna loreng (terkena tembakan), satu pasang sendal merek volcom, dan satu buah topi merek jitu tactical warna hitam.
Proses olah TKP berjalan lancar dan situasi dapat aman terkendali.
“Personel telah mengamankan sejumlah barang bukti yang selanjutnya dibawa ke Mapolres Puncak Jaya guna kepentingan penyelidikan,” lanjutnya.
Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menambahkan kondisi keamanan di Distrik Ilu cukup kondisif tiga hari setelah kasus penembakan yang dilakukan KST saat aparat TNI-Polri sedang bertugas.
Setelah kejadian penembakan dua aparat TNI-Polri, puluhan anggota Brimob Polda Papua diberangkatkan ke Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pasca-gugurnya dua aparat TNI-Polri yang bertugas mengamankan salat Tarawih.
Hal ini dilakukan Polda Papua untuk meningkatkan keamanan dan mempertebal kekuatan personel kepolisian di Kabupaten Puncak Jaya.
Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan para anggota Brimob Polda Papua telah diberangkatkan dari Bandara Sentani, Jayapura dengan dua gelombang keberangkatan.
"Penambahan pasukan tersebut untuk berikan rasa aman kepada masyarakat di Puncak Jaya," ungkapnya, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Khawatir Ancaman KKB, Warga dari Tiga Distrik Nduga Papua Pergi Mengungsi
Sebanyak 15 anggota Brimob diterbangkan ke Puncak Jaya pada Minggu (26/3/2023) dan pada Senin (27/3/2023) menyusul 15 anggota Brimob diberangkatkan.
"Jumlah tersebut ditambahkan lagi dengan 15 personel yang diberangkatkan pada Senin kemarin," imbuhnya.
Sejumlah imbauan juga dikeluarkan Polda Papua untuk masyarakat Puncak Jaya agar kondisi keamanan terjaga.
"Kami telah mengeluarkan imbauan agar umat muslim di Kabupaten Puncak Jaya tetap melaksanakan salat Tarawih di rumah masing-masing," sambungnya.
Sebelumnya, penembakan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap personel gabungan TNI-Polri di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya mengakibatkan dua aparat meninggal.
Selain itu, ada satu aparat yang mengalami luka tembak, namun kondisinya saat ini sudah sadar.
Baca juga: Kondisi Terkini Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Selama 49 Hari Berada di Hutan Papua
Daftar aparat yang jadi korban penembakan KST:
1. Bripda Mesar Indey (anggota Polsek Ilu): meninggal karena mengalami luka tembak di perut.
2. Serda Riswar (anggota Koramil 1714-02/Ilu): meninggal karena mengalami luka tembak di tulang belakang dan dagu bagian bawah.
3. Brigpol M Arif Hidayat (anggota Polsek Ilu): mengalami luka tembak di bagian paha dan kondisinya sudah sadar.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Hendrik Rewapatara/Astini Mega Sari/Marselinus Labu Lela)