LPSK Soroti Kejanggalan Kematian Bripka Arfan Saragih, Istri Korban Minta Perlindungan
Istri Bripka Arfan meminta perlindungan ke LPSK. Pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus ini.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
![LPSK Soroti Kejanggalan Kematian Bripka Arfan Saragih, Istri Korban Minta Perlindungan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bripka-arfan-saragih122.jpg)
Selain itu LPSK juga akan berkomunikasi dengan jajaran Polda Sumatra Utara yang menangani kasus kematian Bripka Arfan dan kasus penggelapan pajak.
"Kita sedang mendalami kasusnya seperti apa. Ini kan baru ini informasi, makannya kita akan menguji," tandasnya.
![Kolase Tribunnews.com: Sosok AKBP Yogie Hardiman, Kapolres Samosir yang disorot uai kematian Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang disebut meninggal karena minum racun sianida](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sosok-akbp-yogie-hardiman-kapolres-samosir-yang-diso.jpg)
Istri Bripka Arfan Minta Perlindungan LPSK
Istri almarhum Bripka Arfan Saragih, Jenni Simorangkir meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Rabu (29/3/2023).
Hal ini dilakukan karena Jenni Simorangkir mengungkap sejumlah kejanggalan kematian suaminya dan sempat mendengar kesaksian Bripka Arfan Saragih terkait kasus penggelapan pajak.
Kuasa hukum keluarga korban, Dolin Siahaan menjelaskan pengajuan permohonan ke LPSK sudah dikirim secara online.
"Jadi hari ini, kami resmi secara online mengirimkan permohonan perlindungan ke LPSK dan besok kami akan membuat surat serah terimanya di perwakilan LPSK Medan khusus," paparnya, Rabu (29/3/2023), dikutip dari TribunMedan.com.
Baca juga: Kasus Kematian Bripka Arfan: Polisi Cek Toko Sianida di Bogor, Kapolres Samosir Diminta Diperiksa
Menurut Dolin sampai saat ini belum ada intimidasi yang diterima oleh keluarga korban.
LPSK yang menawarkan terlebih dahulu untuk melakukan perlindungan ke Jenni Simorangkir.
Hal ini dilakukan karena Jenni Simorangkir mengetahui orang-orang yang terlibat kasus penggelapan pajak.
"Untuk sementara istri almarhum saja karena dalam hal ini dialah salah satu orang dan hanya satu-satunya orang yang mendengar cerita terkait penggelapan oleh Bripka AS dari Kapolres." jelasnya.
Diketahui, Bripka Arfan Saragih dinyatakan meninggal setelah meminum sianida karena diduga terlibat kasus penggelapan pajak kendaraan sebanyak Rp 2,5 miliar.
Selain Bripka Arfan Saragih, diduga ada empat pegawai honorer Bapenda di UPT Samsat Pangururan, Samosir yang terlibat kasus yang sama.
Pihak keluarga telah meminta Kapolri turun tangan mengusut kasus ini karena ditemukan sejumlah kejanggalan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.