Gempa M 5,3 Guncang Teluk Tomini Sulawesi Tengah, Ini Analisis BMKG
Analisis BMKG gempa M 5,3 yang mengguncang wilayah Teluk Tomini, Sulawesi Tengah, Kamis pagi. Dari jenis hingga dampak.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan M 5,3 mengguncang wilayah Teluk Tomini, Sulawesi Tengah, Kamis (6/4/2023) pukul 07.32 WIB atau 08.32 WITA.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan gempa tersebut termasuk jenis gempa tektonik.
Adapun parameter update magnitudo gempa di Teluk Tomini hari ini adalah M 5,2.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,57 derajat LS ; 122,19 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 Km arah TImur Laut Tojo Una Una, Sulawesi Tengah pada kedalaman 17 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal," ungkap Daryono, Kamis, melalui keterangan tertulis.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal fault).
"Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Baca juga: 54 Hari Terpisah akibat Gempa Turki, Ibu dan Bayinya Dipertemukan Kembali dengan Bantuan Tes DNA
Dampak Bempa Bumi
- Skala III - IV MMI: Dirasakan di daerah Ampana.
Pada skala ini, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah
- Skala III MMI: Dirasakan di Malili.
Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
- Skala II - III MMI: Dirasakan di Poso
Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Gempa Susulan
Sementara itu hingga pukul 08.10 WIB atau 09.10 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempa bumi susulan.
Kekuatan gempa susulan tersebut M 3,1.
Masyarakat diiimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa."
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Daryono.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)