Pengasuh Ponpes di Batang Cabuli Santriwati, 8 Orang Melapor, Modus Nikahi Siri Tanpa Saksi
Pengasuh pondok pesantren di Batang tega mencabuli santriwatinya. Hingga saat ini ada 8 korban telah melapor.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Pasalnya, ia tak begitu mengenal oknum pengasuh pondok pesantren tersebut.
Ia hanya bertemu dengan oknum tersebut saat yang bersangkutan salat Jumat.
Dikatakan Solichin, semua santri di pondok pesantren tersebut berasal dari luar kota.
"Santrinya dari luar semua, warga sini gak ada yang mondok di sini."
"Rata-rata, dari luar dari daerah Batang, (misalnya) Pekalongan, kebanyakan dari Pekalongan, Kajen," tandasnya.
Warga setempat, lanjut Solichin, enggan memondokkan buah hati mereka di pondok pesantren tersebut karena tidak boleh pulang.
Seluruh santri harus tinggal di pondok pesantren meski rumahnya dekat.
Masih dari laman TribunBanyumas.com, modus pelaku melakukan pencabulan yakni menikahi korban secara siri tanpa saksi.
Hal ini diuangkapkan oleh S (16), satu dari delapan korban pencaabulan yang melapor.
"Hanya bersalaman, lalu mengucap ijab kabul," kata S, Rabu.
Baca juga: Ayah Tiri Cabuli Anak Bertahun-tahun, Korban Diancam Dibunuh Jika Melapor
S mengaku tiga kali diperlakukan tak senonoh oleh pengasuhnya.
Dari keterangan S, oknum pengasuh pondok pesantren tersebut mengincar santriwati yang dianggap cantik.
Mereka kemudian dipanggil ke sebuah ruangan.
Di ruangan tersebut, terduga pelaku mengatakan masa depan santriwati tersebut tidak bagus.
Untuk mencegah itu, santriwati tersebut harus menikah siri dengan pengasuh tersebut.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanyumas.com/Dina Indriani)