Populer Regional: Daftar Korban Mbah Slamet - Sosok Anggota DPRD Sumut yang Viral Curi Jam Tangan
Berikut rangkuman berita populer selengkapnya mulai daftar korban Mbah Slamet hingga sosok anggota DPRD Sumut yang viral curi jam tangan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews.com dimulai daftar korban pembunuhan Mbah Slamet.
Mbah Slamet sendiri merupakan dukun pengganda uang asal Banjarnegara.
Hingga saat ini, total ada 12 jasad korban pembunuhan oleh Mbah Slamet yang ditemukan terkubur.
Kemudian ada kasus pengasuh pondok pesantren cabuli puluhan santriwatinya di Kabupaten Batang.
Modus yang dipakai pelaku dengan memanggil para santriwati yang cantik dipanggil ke sebuah ruangan.
Dalam ruangan itu, santriwati dibilang masa depan tidak bagus dan untuk mencegah sial harus dinikahi.
Baca juga: Populer Nasional: Potensi Duet Prabowo dan Erick Thohir - Harga Tas Istri Rafael Alun yang Disita
Berita populer terakhir terungkapnya sosok Anwar Sani, anggota DPRD Sumut.
Namanya menjadi bahan perbincangan setelah viral mencuri jam tangan seharga jutaan rupiah milik karyawati toko.
Kasus pencurian tersebut berakhir damai setelah Anwar Sani berdamai dengan korbannya.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:
1. Daftar Korban Mbah Slamet, Sepasang Kekasih dari Palembang, Warga Yogyakarta hingga Jakarta
Berikut daftar asal korban Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang membunuh belasan kliennya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Hingga saat ini, total ada 12 jasad korban pembunuhan oleh Mbah Slamet yang ditemukan terkubur.
Dua jasad terakhir ditemukan pada penggalian yang dilakukan hari Selasa (4/4/2023).
Sebelumnya, Senin (3/4/2023), petugas menemukan 10 jasad terkubur di kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa.
Mengutip TribunJateng.com, Polda Jawa Tengah sampai saat ini masih mengidentifikasi jasad para korban.
Sementara itu, dua jasad telah berhasil diidentifikasi, sedangkan sisanya masih didalami.
Adapun dua jasad yang telah teridentifikasi yakni Mulyadi asal Palembang Sumatra Selatan dan Paryanto asal Sukabumi, Jawa Barat.
"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Rabu (5/4/2023).
Menurut Luthfi, Mbah Slamet mengubur korban di beberapa liang.
Dari keterangan Mbah Slamet, korban Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat dikubur di liang nomor 1.
Kemudian, liang nomor 2 digunakan untuk mengubur satu warga berjenis kelamin laki-laki asal Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
Sementara dua warga Tasikmalaya, Jawa Barat berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.
Kemudian liang nomor 4 diisi jasad dua warga berjenis kelamin laki-laki dan perempuan asal Jakarta.
Untuk pasangan kekasih asal Palembang dikubur di liang nomor 5.
2. Pengasuh Ponpes di Batang Cabuli Puluhan Santriwati, Modusnya Dinikahi Secara Siri Tanpa Saksi
Oknum pengasuh pondok pesantren di Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang diduga telah melakukan pencabulan terhadap puluhan santriwatinya.
Puluhan polisi diturunkan untuk melakukan penggeledahan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, kepolisian membawa sejumlah barang bukti seperti alas lantai, beberapa pakaian hingga kasur.
Proses olah TKP berlangsung mulai 08.30 hingga 13.30, dan saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Batang.
Tidak hanya kepolisian tampak juga sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan dan Tim Dokkes Polres Batang yang melakukan visum terhadap santriwati ponpes tersebut.
"Terkait kasus tersebut benar terjadi, saat ini masih dalam penyelidikan kami, untuk selanjutnya kalau sudah terang benderang akan kami sampaikan, tunggu ya akan ada pers rilis," tutur Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun melalui Kasihumas Polres Batang, AKP Busono, Rabu (5/4/2023).
Kades Wonosegoro, Solichin membenarkan ada penyitaan barang bukti oleh kepolisian.
Ia menjadi saksi dan melihat ada penyitaan sekitar 12 barang bukti.
Solichin mengatakan tidak begitu kenal dengan oknum pengasuh pondok pesantren tersebut, dan hanya bertemu ketika pengasuh salat jumat.
3. Sempat Gagal Tes Sekolah Pendeta, Kehidupan Adi Putra Berakhir Tragis
Seorang tahanan Polres Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara tewas berdarah-darah setelah berusaha kabur.
Adi Putra Nduru tersangka pencurian dengan kekerasan (curas), meninggal setelah terjatuh usai kabur dari mobil tahanan yang membawanya.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon pada Selasa (4/4/2023) menjelaskan, Adi Putra Nduru pada awalnya hendak diserahkan ke Jaksa, karena berkas perkara sudah lengkap.
Sebagai syarat untuk menyerahkan tahanan ke Jaksa, Polres Pelabuhan Belawan melakukan cek kesehatan terhadap almarhum.
Namun saat di perjalanan, mobil yang di kendarai petugas bersama almarhum terjebak kemacetan.
Melihat kesempatan, itu Adi Putra Nduru menendang pintu mobil hingga terbuka dan melarikan diri dengan kondisi tangan di borgol.
"Kita mau serahkan dia ke Jaksa, namun karena ada syarat penyerahan tahanan itu harus cek kesehatan. Maka kita lakukan cek kesehatan ke puskesmas, namun tepat di depan Kantor Pelindo, mobil kita terjebak macet. Melihat kesempatan itu, almarhum menendang pintu mobil hingga terbuka, dan langsung melarikan diri dengan tangan di borgol," kata Josua Tampubolon.
Personel pun berupaya mengejar tersangka yang melarikan diri ke arah Jalan Pelabuhan Raya, tepatnya ke arah rumah orang tuanya.
Saat itu personel sempat kehilangan jejak almarhum, maka dilakukan pengepungan di lokasi kejadian tersebut.
Baca juga: Salah Satu Korban Tewas Kecelakaan di Tol Pemalang Teridentifikasi Kanim, 2 Jasad Lainnya Hangus
Saat itu anggotanya mencurigai salah satu rumah kosong, namun terdengar suara riak air di dalamnya.
Maka petugas pun mencoba membuka dan masuk ke dalam rumah tersebut. Namun Adi Putra Nduru langsung naik ke atap rumah dan melompat.
"Kita kerahkan personel dari Polres untuk mengepung lokasi pelariannya. Saat itu petugas kita curiga dengan salah satu rumah kosong, yang dimana terdengar suara riak air di dalamnya. Maka personel mencoba masuk kedalam, Tiba-tiba tahanan langsung naik ke atap dan melompat," ucapnya.
4. IRT di Denpasar Jadi Pelaku Pencurian Pakaian, Korban Rugi Rp35 Juta
Seorang ibu rumah tangga di Denpasar berinisial NLAN (27) melakukan pencurian.
Aksi pencurian dilakukan seminggu tiga kali.
Kasus tersebut terungkap saat seorang korban bernama Ni Luh Destri Putri Sentana (24), melapor ke Polsek Denpasar Selatan.
Korban melapor usai sadar beberapa barang yang hilang ditokonya dan melakukan pengecekan CCTV pada Sabtu, 1 April 2023.
Toko baju bernama Gurlbucket yang beralamat di Jalan Tukad Barito Timur No. 35 C Panjer Denpasar Selatan tersebut, bahkan hingga mengalami kerugian puluhan juta.
"Total kerugian mencapai Rp 35 juta,” ucap sumber Rabu, 5 April 2023.
Ketika dikonfirmasi pada Rabu, 5 April 2023, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, AKP I Made Putra Yudistira membenarkan hal tersebut.
Yang mana berdasarkan keterangan sumber, korban kehilangan sejumlah barang yakni 278 pcs baju crop top, 15 pcs cardigan, 10 pcs baju tank top, 5 pcs baju blues, celana kulot 25 pcs dan tas 2 pcs.
Team opsnal yg di pimpin Panit 2 IPDA I Made Mediana Dwyja pun lalu mendatangi TKP, dengan memeriksa saksi-saksi serta pengecekan CCTV.
Dari hasil penyelidikan, didapat infomasi mengarah kepada pelaku yang diketahui tinggal di seputaran Jalan Pemogan.
Petugas pun melakukan penyisiran dan dapat mengamankan wanita asal Buleleng tersebut, beserta barang bukti ke Polsek Denpasar Selatan.
Saat dinterogasi pelaku dikatakan mengakui perbuatannya, namun ia ternyata tak hanya melakukan tindak pencurian dengan cara bertahap.
“Pelaku mengambil barang secara bertahap, seminggu sebanyak 3 kali dan kadang seminggu 4 kali bahkan 5 kali,” terang sumber.
5. Sosok dan Harta Kekayaan Anwar Sani, Anggota DPRD Sumut yang Viral Curi Jam Tangan Jutaan Rupiah
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatra Utara (DPRD Sumut), Anwar Sani menjadi bahan perbincangan.
Anwar Sani terekam kamera CCTV telah mencuri jam tangan seharga jutaan rupiah milik karyawati toko bernama Novi di satu toko elektronik di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan pada Kamis (30/3/2023) lalu.
Detik-detik Anwar Sani saat mencuri jam tangan tersebar dan viral di media sosial.
Novi mengatakan, sempat melaporkan Anwar Sani ke polisi dan telah mencabutnya sekarang.
Kejadian ini pada akhirnya berakhir damai dan Anwar Sani sudah meminta maaf kepada Novi.
"Saya sudah cabut laporannya, dan tidak ada lagi masalah lagi. Sudah clear semuanya," kata Novi, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Sementara itu, Anwar Sani membantah dirinya telah mencuri.
Ia berdahil tidak sengaja membawa jam milik Novi seharga Rp 3,5 juta tersebut.
"Saya sudah meminta maaf kepada Novi, pemilik jam tangan tersebut. Ini murni kekhilafan, terbawa tanpa sengaja karena pegawai toko menyatakan jam tangan itu milik saya, tanpa saya cek di dalam tas apakah memang jam saya atau bukan jam tersebut langsung saya bawa saja," kata Anwar.
Terlepas dari kasus ini, lantas siap sosok Anwar Sani?
Dihimpun dari dprd-sumutprov.go.id, pria bernama lengkap Anwar Sani Taringan itu diketahui lahir di Kecamatan Tiga Lingga, Kabupaten Dairi pada 20 Mar 1974 silam.
Anwar Sani kini duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatra Utara.
Ia tergabung dalam komisi B sebagai anggota.
Informasi lain, Anwar Sani juga menduduki jabatan bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut.
(Tribunnews.com)