Sempat Gagal Tes Sekolah Pendeta, Kehidupan Adi Putra Berakhir Tragis
Adi Putra Nduru tersangka pencurian dengan kekerasan (curas), meninggal setelah terjatuh usai kabur dari mobil tahanan yang membawanya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang tahanan Polres Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara tewas berdarah-darah setelah berusaha kabur.
Adi Putra Nduru tersangka pencurian dengan kekerasan (curas), meninggal setelah terjatuh usai kabur dari mobil tahanan yang membawanya.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon pada Selasa (4/4/2023) menjelaskan, Adi Putra Nduru pada awalnya hendak diserahkan ke Jaksa, karena berkas perkara sudah lengkap.
Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Berantai di Banjarnegara, 12 Orang yang Mau Kaya Mendadak Berakhir Tewas
Sebagai syarat untuk menyerahkan tahanan ke Jaksa, Polres Pelabuhan Belawan melakukan cek kesehatan terhadap almarhum.
Namun saat di perjalanan, mobil yang di kendarai petugas bersama almarhum terjebak kemacetan.
Melihat kesempatan, itu Adi Putra Nduru menendang pintu mobil hingga terbuka dan melarikan diri dengan kondisi tangan di borgol.
"Kita mau serahkan dia ke Jaksa, namun karena ada syarat penyerahan tahanan itu harus cek kesehatan. Maka kita lakukan cek kesehatan ke puskesmas, namun tepat di depan Kantor Pelindo, mobil kita terjebak macet. Melihat kesempatan itu, almarhum menendang pintu mobil hingga terbuka, dan langsung melarikan diri dengan tangan di borgol," kata Josua Tampubolon.
Personel pun berupaya mengejar tersangka yang melarikan diri ke arah Jalan Pelabuhan Raya, tepatnya ke arah rumah orang tuanya.
Saat itu personel sempat kehilangan jejak almarhum, maka dilakukan pengepungan di lokasi kejadian tersebut.
Baca juga: Salah Satu Korban Tewas Kecelakaan di Tol Pemalang Teridentifikasi Kanim, 2 Jasad Lainnya Hangus
Saat itu anggotanya mencurigai salah satu rumah kosong, namun terdengar suara riak air di dalamnya.
Maka petugas pun mencoba membuka dan masuk ke dalam rumah tersebut. Namun Adi Putra Nduru langsung naik ke atap rumah dan melompat.
"Kita kerahkan personel dari Polres untuk mengepung lokasi pelariannya. Saat itu petugas kita curiga dengan salah satu rumah kosong, yang dimana terdengar suara riak air di dalamnya. Maka personel mencoba masuk kedalam, Tiba-tiba tahanan langsung naik ke atap dan melompat," ucapnya.
Dijelaskan Josua, saat berupaya melompat dari atas rumah warga, tahanan tersebut terjatuh tepat di jendela kaca salah satu rumah yang ada di lokasi. Sehingga kaca tersebut menyayat dada korban dan menyebabkan tulang dada patah.
Baca juga: Tahanan Kabur Tewas Bersimbah Darah di Medan, Keluarga: Murni Kecelakaan
Tahanan pun mencoba melanjutkan pelariannya dari belakang rumah tersebut yang di pagari oleh seng.
"Saat melompat dia terpental ke kaca jendela, sehingga kaca tersebut menyayat dadanya dan menyebabkan patah tulang dada. Tahanan pun sempat melanjutkan pelariannya dari belakang rumah warga yang sempit dan di pagari seng," ujarnya.
Josua menyebutkan, akhirnya petugas pun menemukan tahanan dengan kondisi berlumuran darah, dan petugas sempat membawa tahanan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Namun naas nyawa tahanan tidak tertolong lagi.
"Personil menemukan tahanan dengan kondisi lemas dengan dada mengalami luka besar dan mengeluarkan sangat banyak darah. Personel pun sempat mengupayakan membawa tahanan ke rumah sakit untuk di rawat, namun naas saat persiapan medis, dia sudah dinyatakan meninggal duni," pungkasnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribun Medan, ketika Putra melarikan diri, terdengar suara letusan senjata api dari petugas Polres Pelabuhan Belawan.
Belum tahu pasti, apakah tembakan itu sengaja diarahkan ke Putra atau tidak.
Tak Lolos Tes Sekolah Pendeta
Ali Santoso, salah seorang warga setempat mengungkap sosok Adi Putra Nduru.
Menurut Ali Santoso, Adi Putra Nduru dikenal sebagai sosok yang baik di lingkungan masyarakat.
Adi Putra diketahui sudah dua kali gagal saat mengikuti test sekolah pendeta.
Baca juga: Tahanan Kabur Tewas Bersimbah Darah di Medan, Keluarga: Murni Kecelakaan
"Kalau di sini dia itu baik sama warga, sama kawan-kawannya pun baik. Dia dulu itu pernah tes pendeta, tapi gagal, dua kali dia mencoba sekolah pendeta itu," kata Ali Santoso, Selasa (4/4/2023).
Ali mengaku tidak terlalu mengetahui kepribadian Adi Putra Nduru.
"Kalau kepribadian tidak terlau mengetahui yah, karena dia masih muda, jadi berkawannya sama yang muda juga. Yang pasti dia itu baik kalau disini," ucapnya.
Ali mengatakan, Adi Putra Nduru meninggal dunia di hari ulang tahunnya yang ke-25.
Adi Putra Nduru Lahir 4 April 1998 dan meninggal dunia 4 April 2023.
"Hari ini dia ulang tahun, dan hari ini juga dia meninggal," pungkasnya.
Kapolres Pelabuhan Belawan mengatakan, Adi Putra Nduru merupakan tersangka kasus pencurian dan kekerasan.
"Dia ini merupakan tersangka pencurian dengan kekerasan," Kata Josua Tampubolon.
Adi Putra Nduru pun sudah di tahan selama dua bulan di penjara Polres Pelabuhan Belawan. Selama proses penahanan di Polres Pelabuhan Belawan, Almarhum pun di kenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah
"Almarhum ini sudah di tahan selama 60 hari dan Alhamdulillah selama di Polres Pelabuhan Belawan, dia ini sudah berubah. Dia sosok yang baik dan rajin beribadah," Ungkap Josua.
Josua mengatakan hingga hari pemakaman nanti, ia bersama jajaran akan mendampingi pihak keluarga.
"Nanti saya akan mendampingi keluarga almarhum hingga pemakaman," Pungkasnya.
Sementara itu pihak keluarga menyebut, musibah yang menimpa Adi adalah murni kecelakaan.
"Akibat suatu kecelakaan, yang dimana tidak ada satu orang pun yang sengaja tau yang sudah direncanakan sebelumnya, ini murni kecelakaan," Kata Kevin, seorang perwakilan keluarga, Selasa (4/4/2023).
Menurutnya, jenazah Adi Putra Nduru sempat dibawa Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
"Tadi kita sudah bawa dia ke RS Bhayangkara, supaya tidak ada pemikiran pemikiran negatif didalam keluarga dan tetangga disini," Ucapnya.
Dia pun meminta semua pihak untuk mengikhlaskan dan mendoakan Adi Putra Nduru.
"Mari kita doakan dan kita ikhlaskan beliau," katanya.
Di bagian lain, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon langsung menyambangi kediaman Adi Putra Nduru.
Josua dan anak buahnya terlihat menemui pihak keluarga di rumah yang ada di Gang Rukun, Lingkungan 34, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Sampai di rumah duka, Josua yang masih menggunakan seragam lengkap bersimpuh di depan peti mati Josua.
Tampak keluarga Putra menangis meraung-raung meratap di depan jasad yang sudah kaku.
Terlihat beberapa kali Josua berusaha menenangkan seorang wanita yang menangis tersedu-sedu.
"Bapak ibu yang kami hormati dan kami banggakan, terima kasih telah berkunjung di tempat kami yang sederhana ini dalam suasana duka," kata seorang lelaki, keluarga dari mendiang Putra, Selasa (4/4/2023).
Laki-laki berkemeja berkepala plontos itu mengatakan, bahwa kematian Putra adalah kehendak Tuhan.
"Oleh sebab itu, nanti ada beberapa acara yang kita lakukan pada malam hari ini. Yang pertama adalah pengantar dari kami pihak keluarga, bahwa anak kita, saudara kita, Adi Putra Nduru sudah meninggalkan kita beberapa waktu yang lalu," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut pria tersebut, apapun yang terjadi, keluarga mengembalikan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dari amatan Tribun-medan.com, suasana rumah duka dipenuhi sesak para pelayat dan tetangga.
Mereka penasaran dengan kematian Putra.
Beberapa orang yang datang ke rumah mendiang Putra langsung mengeluarkan handphone, dan merekam semua peristiwa yang terjadi di rumah duka.
Informasi didapat Tribun-medan.com, Putra tewas setelah perutnya luka parah.
Ada yang bilang, Putra tewas setelah letusan senjata api petugas.
Namun polisi mengatakan Putra tewas usai perutnya robek terkena seng dan pagar.
Keluarga Ikhlas
Tahanan Polres Pelabuhan Belawan, Adi Putra Nduru tewas saat berupaya melarikan diri.
Tewasnya Adi Putra Nduru pun diikhlaskan oleh pihak keluarganya.
Paman Adi Putra Nduru, Heman Nduru mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian yang sudah bekerja keras dalam mengupayakan penegakkan hukum atas perbuatan yang dilakukan oleh sanak keluarganya.
"Pertama kami ucapkan terimakasih kepada Polisi, yang sudah berupaya menegakkan hukum kepada keluarga kami yang sudah melakukan kesalahan. Kesalahan yang dilakukan keluarga kami itu tentu harus dipertanggungjawabkan oleh hukum," Kata Heman Nduru Rabu (5/4/2023).
Herman menegaskan bahwa kematian Adi Putra Nduru bukan lah akibat tembakan petugas.
Karena pihak keluarga sendiri sudah menyaksikan sendiri proses medis saat di Rumah Sakit yang menunjukkan kematian keluarganya akibat luka terjatuh saat berupaya melarikan diri.
"Saya mau menegaskan sebagai pihak keluarga, bahwa kematian keluarga kami bukan karena luka tembak, namun murni akibat luka terjatuh saat melarikan diri. Kami sendiri sudah menyaksikan upaya yang dilakukan dan sudah mengecek badan keluarga kami, bahwa tidak ada luka tembak, yang ada luka robek di dada sebelah kiri," ujarnya.
Ia menyebutkan, atas kejadian tersebut pihak keluarga memilih untuk mengikhlaskan kematian Adi Putra Nduru akibat upaya pelariannya dari proses hukum.
"Kami dari keluarga ihklas dengan kepergiannya," katanya.
Sebelumnya Adi Putra Nduru, tahanan Polres Pelabuhan Belawan tewas saat akan melarikan diri.
Ketika Putra melarikan diri, terdengar suara letusan senjata api dari petugas Polres Pelabuhan Belawan.
Belum tahu pasti, apakah tembakan itu sengaja diarahkan ke Putra atau tidak.
Namun, Putra yang sempat melarikan diri ke atap rumah warga jatuh dalam kondisi bersimbah darah.
Menurut informasi yang diperoleh Tribun-medan.com, kejadian ini bermula saat Putra hendak diantarkan oleh petugas ke Rutan Labuhan Deli menumpangi mobil Toyota Avanza.
Lalu, di perjalanan, petugas sempat berhenti di Jalan Lingkar Pelabuhan Belawan, karena situasi lalu lintas macet.
Di saat macet itu pula, Putra nekat kabur dengan kondisi tangan terborgol.
Putra melarikan diri permukiman warga di Lingkungan 37, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Di sana, Putra naik ke atap rumah warga.
"Lama dia dicari tadi. Rupanya di atas genteng," kata warga, Selasa (4/4/2023) malam.
Tak lama berselang, terdengar suara letusan senjata api.
Putra pun jatuh dari atas atap dengan kondisi bersimbah darah.
Petugas kemudian meringkus Putra, dan berusaha menyelamatkan nyawanya.
Nahas, setelah mendapat pertolongan, warga Gang Rukun, Lingkungan 43, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan ini meninggal dunia.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon belum bisa dimintai keterangannya.
Sebab, Josua masih berada di rumah duka menemui keluarga Putra. (Tribun Medan/Surya/Tribunnews)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.