TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral di media sosial video Warga Negara Asing (WNA) di Denpasar, Bali mengendarai sepeda motor dinas berpelat merah.

Dalam video tersebut WNA mengendarai motor berplat merah di tengah keramaian kota Denpasar sambil merokok.

Setelah ditelusuri dari pelat kendaraan, sepeda motor dinas tersebut milik Perbekel Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, bernama Gede Wardana.

Ketika dikonfirmasi, Gede Wardana membenarkan sepeda motor bermerek Yamaha Vixion tersebut merupakan miliknya.

Ia menjelaskan WNA memakai sepeda motor dinas pada Rabu (5/4/2023) tanpa sepengetahuannya.

Baca juga: WNA Eks Pemain PSIS Semarang Dideportasi ke Brasil Karena Overstay

Ketika kejadian, Gede Wardana sedang mengendarai sepeda motor ke Dinas dari Buleleng menuju Denpasar untuk keperluan laporan Bantuan Keuangan Khusus (BKK).

Setelah urusan pekerjaan selesai, Gede Wardana mampir ke rumah anaknya di Denpasar untuk beristirahat dan menengok cucunya.

Saat ditinggal di parkiran rumah anaknya, sepeda motor tersebut digunakan oleh WNA untuk pergi ke ATM.

"Sekitar jam 10 atau jam 11 itu saya istirahat. Kemudian motor itu ternyata dipakai oleh tamu anak saya yang merupakan seorang WNA asal Amerika untuk ke ATM dan beli minuman."

"Tamu itu memang sudah seperti saudara sendiri, sering menginap di rumah anak saya," paparnya, Kamis (6/3/2023), dikutip dari TribunBali.com.

Sepeda motor dinas kembali terparkir di rumah anak Gede Wardana pada Rabu sore.

Ia kemudian kembali ke Buleleng untuk mengikuti upacara melasti yang digelar di Desa Bukti.

Baca juga: Bareskrim Polri Tangkap 55 WNA Sindikat Penipuan Online Jaringan Internasional

Saat tiba di Buleleng, Gede Wardana mengaku mendapat telepon dari Pj Bupati Buleleng hingga Sekda Buleleng yang menanyakan perihal video WNA memakai mobil dinas yang sudah viral.

Sementara itu, Sekda Buleleng, Gede Suyasa menyesalkan tindakan Gede Wardana yang dianggap lalai hingga sepeda motor dinasnya dipakai WNA.

Gede Suyasa akan memberikan peringatan kepada perangkat desa yang menggunakan fasilitas negara tidak sesuai fungsinya.

Untuk menghindari kejadian serupa terjadi, ia akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh perbekel dan perangkat daerah.

"Dalam waktu singkat saya akan buat SE, siapapun yang menggunakan fasilitas pemerintah, agar digunakan hanya untuk kepentingan pemerintah."

"SE ini tidak hanya untuk perbekel, namun juga untuk seluruh perangkat daerah," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBali.com/Ratu Ayu)