Profil Asmar, Pimpin Meranti Setelah Bupati Kena OTT KPK, Purnawirawan Polri, Hartanya Rp 694 Juta
Wakil Bupati Meranti, Asmar akan memimpin Kabupaten Meranti setelah sang bupati, Muhammad Adil terjaring OTT KPK. Asmar adalah purnawirawan Polri.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Bupati Meranti, Asmar akan memimpin Kabupaten Meranti setelah Bupati Meranti, Muhammad Adil terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Bahkan kini, Muhammad Adil telah menjadi tersangka kasus dan ditahan oleh KPK selama 20 hari ke depan.
Oleh karena itu, Asmar akan memimpin tugas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Meranti agar tetap berjalan.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Benni Irwan dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (8/4/2023).
"Jadi untuk memastikan jalannya pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, maka wakil kepala daerah akan melaksanakan tugas dan kewenangan kepala daerah atau Plt kepala daerah," ungkap Benny.
Baca juga: Bupati Kepulauan Meranti Terjerat OTT KPK, Kemendagri Sebut Tugas Pemerintahan Dipimpin Wabup Asmar
Asmar merupakan mantan anggota polisi alias purnawirawan Polri.
Pangkat terakhir Asmar sebelum pensiun dari Korps Bhayangkara adalah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
Dikutip dari merantikab.go.id, Asmar lahir di Desa Penyagun, Meranti pada 5 Mei 1962.
Dengan demikian, saat ini, Asmar berusia 60 tahun.
Asmar menikah dengan Ismiatun dan dikaruniai tiga anak.
Selama menjadi polisi, Asmar lebih banyak bertugas di Riau seperti di Polres Indra Giri Hilir dan Polda Riau.
Sebelum mengakhiri masa tugas pada 2018 dengan pangkat terakhir AKBP.
Berikut riwayat tugas Asmar dikutip Tribunnews.com dari wikipedia.org:
- Pamapta 1 Polres Indragiri Hilir
- KBO Bimas Polres Indragiri Hilir
- Kapolsek Kemuning
- KTAUD Polres Indragiri Hilir
- Kapolsek Gaung
- Kapolsek Enok
- Kapolsek Gaung Anak Serka
- Kapolsek Mandah
- Kapolsek Kateman
- Kabag Sumda Polres Indragiri Hilir
- Wadir Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Riau
- Plh Dir Tahti Polda Riau
Baca juga: Bupati Kepulauan Meranti Ditahan KPK, Kemendagri: Penyelenggara Pemerintahan Diganti Wakil Bupati
Masa Kecil Asmar
Dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Asmar lahir dari pasangan Haji Jemang dan Siti Aminah.
Saat kecil, ia tinggal di rumah panggung papan di bawah pohon karet.
Asmar merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.
Sang ayah adalah petani pemotong karet.
Asmar dan tujuh saudaranya dibesarkan dari hasil karet tersebut.
Pria yang memiliki cita-cita menjadi polisi sejak kecil ini ternyata mulai menyukai kepolisian karena termotivasi dengan abang iparnya.
Saat itu, Asmar kecil tinggal di rumah abang iparnya di Selatpanjang.
Kebiasannya setiap pagi menyemir sepatu abang ipar.
Dari sanalah Asmar bertekad menjadi anggota Polri.
"Memang dari kecil pengen jadi polisi karena sering semirkan sepatu abang ipar waktu sekolah Tsanawiyah," ujar Asmar saat bercerita pada Kamis (13/8/2020).
Untuk pendidikan Asmar juga memprihatinkan.
Saat sekolah dasar, ia harus berjalan kaki lebih dari satu kilometer.
Untuk melanjutkan jenjang SMP, Asmar harus keluar dari daerahnya Tanjung Samak, karena saat itu belum ada sekolah di sana.
Ia juga sempat mengenyam pendidikan di Pekanbaru dan pesantren Darun Nahdah Bangkinang.
Terakhir ia menuntaskan pendidikan di SMEA Ampera Selatpanjang.
"Saya sempat menganggur setahun merantau ke Tanjung Balai Karimun, di sana saya bekerja jual minyak dan antar gorengan ke kedai," ujar Asmar.
Pada 1985, Asmar mencoba mengikuti tes polisi dan akhirnya lulus.
Penempatan pertamanya Asmar ditugaskan di Indragiri Hilir.
Pada Pemilukada 2020, Asmar digandeng Muhammad Adil menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Meranti.
Dari hasil penetapan perolehan suara Pilkada 2020, pasangan dengan nomor urut satu ini meraih suara tertinggi dibanding tiga pasangan lainnya.
Mereka meraih 37.116 suara dari 96.798 surat suara yang sah.
Pada 26 Februari 2021, Muhammad Adil-Asmar dilantik oleh Gubernur Riau, Syamsuar sebagai Bupati dan Wakil Bupati Meranti.
Harta Kekayaan Asmar
Asmar diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 694 juta atau tepatnya Rp 694.599.041.
Hal ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan Asmar pada 24 Maret 2022.
Aset terbesar yang dimiliki Asmar adalah kepemilikan dua tanah di Indragiri Hilir dengan nilai Rp 625 juta.
Asmar juga masih memiliki harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas, masing-masing nilainya Rp 68.100.000 dan Rp 1.499.041.
Inilah daftar harta kekayaan Asmar dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 625.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 179 m2/136 m2 di KAB/KOTA INDRAGIRI HILIR, HASIL SENDIRI Rp 550.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 184 m2/184 m2 di KAB/KOTA INDRAGIRI HILIR, HASIL SENDIRI Rp 75.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp ----
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 68.100.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 1.499.041
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 694.599.041
UTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 694.599.041
Ditelepon Gubernur Riau Jadi Plh Bupati Meranti
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar langsung menelepon Asmar dan menunjuknya sebagai Pelaksana Harian atau Plh Bupati Meranti.
Penunjukkan Asmar jadi Plh Bupati Meranti karena M Adil ditangkap KPK dan sudah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.
Asmar memastikan seluruh roda pemerintah di kabupaten termuda di Riau tererbut terus berjalan.
Hal tersebut disampaikan Asmar selepas melakukan pertemuan dengan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemda Kepulauan Meranti, Jumat (7/4/2023) di kediaman Rumah Dinas Wakil Bupati Kepulauan Meranti.
Dia menyampaikan, sudah berkoordinasi dengan Gubernur Riau, di mana seluruh tanggungjawab dan kebijakan pemda Kepukauan Meranti saat ini diserahkan kepadanya sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati
"Jadi roda pemerintahan itu tetap jalan. Pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan," ungkap Asmar, dikutip dari Tribunpekanbaru.com.
Namun, ia masih menunggu SK dari Mendagri untuk penetapan dirinya sebagai Plh.
"SK dari mendagri usulan dari provinsi," jelasnya.
Terkait OTT yang terjadi, Asmar menegaskan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK.
"Masalah yang tadi malam, itu kita serahkan ke penegak hukum yang bersangkutan KPK," jelasnya.
Terkait penyegelan sejumlah kantor oleh KPK, Asmar menegaskan tidak akan mengganggu proses penyelidikan yang dilakukan.
"Itu tidak bisa kita ganggu, kita tunggu perintah KPK," tuturnya.
Asmar menegaskan, roda pemerintahan di Kepulauan Meranti akan terus berjalan dan dimaksimalkan.
"Pekerjaan kota tetap jalan, pelayanan ke masyarakat kita primakan yang utama," jelasnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Rina Ayu) (TribunPekanbaru.com/Teddy Tarigan/Nasuha Nasution)