Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu dan Anak asal Magelang Diyakini Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Ini Kata Keluarga

Proses pencarian jasad para korban berlangsung selama 3 hari, mulai Minggu (2/4/2023) hingga Selasa (4/4/2023).

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ibu dan Anak asal Magelang Diyakini Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Ini Kata Keluarga
Facebook via KOMPAS.com
Theresia (kiri) dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang diyakini keluarga jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Dua korban pembunuhan berantai Mbah Slamet diduga merupakan ibu dan anak yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah.

Hingga kini, empat korban pembunuhan telah terindentifikasi, sementara delapan korban lain masih belum terungkap identitasnya.

Ibu dan anak itu bernama Theresia Dewi (47) dan Okta Ali Abrianto.

Sejumlah barang yang terkubur di dalam liang lahat diyakini milik warga Mertoyudan, Magelang tersebut.

Kakak Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64), mengungkapkan ibu dan anak tersebut menghilang setelah pergi dari Salatiga pada November 2021 lalu.

Saat di Salatiga, Theresia Dewi ditemani dua anaknya, Okta Ali Abrianto dan Claudy.

Theresia Dewi kemudian berpamitan ke Claudy akan pergi ke Banjarnegara ditemani Okta Ali Abrianto.

Berita Rekomendasi

"Kemudian mereka (kedua korban) berpamitan ke Claudy, pamit ke pergi Banjarnegara katanya mau ambil dana (uang)."

Baca juga: Dua Warga Magelang Diduga Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Barang di TKP Dijadikan Bukti

"Mereka berangkat ke Banjarnegara naik mobilnya Honda Mobilio," paparnya, Sabtu (8/4/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Sejak saat itu, pihak keluarga mengaku kehilangan kontak kedua korban.

Setelah kasus penemuan 12 jasad korban pembunuhan Mbah Slamet, pihak keluarga menduga Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto menjadi korban.

Yusuf Edi Gunawan merasa yakin karena terdapat sejumlah barang yang ditemukan di liang lahat korban seperti jam tangan, jaket, dan kunci mobil.

"Barang buktinya itu sudah identik, saya lihat jam tangan adik saya itu. Jaket Pemuda Pancasila, ada label nama yang tertulis nama Okta."

"Lalu, kunci mobil yang masih ada di dalam saku celana. Untuk mobilnya sampai sekarang belum diketahui, masih dalam penyelidikan," sambungnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas