Ibu dan Anak asal Magelang Diyakini Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Ini Kata Keluarga
Proses pencarian jasad para korban berlangsung selama 3 hari, mulai Minggu (2/4/2023) hingga Selasa (4/4/2023).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Dua korban pembunuhan berantai Mbah Slamet diduga merupakan ibu dan anak yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah.
Hingga kini, empat korban pembunuhan telah terindentifikasi, sementara delapan korban lain masih belum terungkap identitasnya.
Ibu dan anak itu bernama Theresia Dewi (47) dan Okta Ali Abrianto.
Sejumlah barang yang terkubur di dalam liang lahat diyakini milik warga Mertoyudan, Magelang tersebut.
Kakak Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64), mengungkapkan ibu dan anak tersebut menghilang setelah pergi dari Salatiga pada November 2021 lalu.
Saat di Salatiga, Theresia Dewi ditemani dua anaknya, Okta Ali Abrianto dan Claudy.
Theresia Dewi kemudian berpamitan ke Claudy akan pergi ke Banjarnegara ditemani Okta Ali Abrianto.
"Kemudian mereka (kedua korban) berpamitan ke Claudy, pamit ke pergi Banjarnegara katanya mau ambil dana (uang)."
Baca juga: Dua Warga Magelang Diduga Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Barang di TKP Dijadikan Bukti
"Mereka berangkat ke Banjarnegara naik mobilnya Honda Mobilio," paparnya, Sabtu (8/4/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Sejak saat itu, pihak keluarga mengaku kehilangan kontak kedua korban.
Setelah kasus penemuan 12 jasad korban pembunuhan Mbah Slamet, pihak keluarga menduga Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto menjadi korban.
Yusuf Edi Gunawan merasa yakin karena terdapat sejumlah barang yang ditemukan di liang lahat korban seperti jam tangan, jaket, dan kunci mobil.
"Barang buktinya itu sudah identik, saya lihat jam tangan adik saya itu. Jaket Pemuda Pancasila, ada label nama yang tertulis nama Okta."
"Lalu, kunci mobil yang masih ada di dalam saku celana. Untuk mobilnya sampai sekarang belum diketahui, masih dalam penyelidikan," sambungnya.
Ia mengaku telah melakukan tes DNA untuk dicocokkan dengan jasad Theresia Dewi.
Sedangkan jasad Okta Ali Abrianto dicocokkan DNA dengan ayah kandung korban.
"Saya ke sana diambil sampel DNA-nya. Sedangkan untuk Okta, Bapaknya (suami pertama Theresia Dewi) sudah diambil tes DNA nya juga, kemarin Sabtu," tandasnya.
Menurut Yusuf, adiknya yang bekerja sebagai kontraktor sempat mengalami masalah keuangan karena tidak memiliki suami.
"Memang sempat kesulitan keuangan, apalagi korban ini sudah sendiri. Korban menikah dua kali, namun keduanya sudah bercerai."
"Saya juga tidak mengetahui dan kenal dengan dukun pengganda uang itu," pungkasnya.
Daftar Korban yang Telah Teridentifikasi
Dari 12 jasad korban yang ditemukan, delapan diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan empat perempuan.
Jasad para korban ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Proses pencarian jasad para korban berlangsung selama 3 hari, mulai Minggu (2/4/2023) hingga Selasa (4/4/2023).
Berikut daftar 4 korban yang telah teridentifikasi dikutip dari rilis Polda Jateng yang diterima Tribunnews.com:
1. Paryanto (53), laki-laki
Beralamat di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
KTP Paryanto ditemukan terkubur bersama jasad korban.
Polisi telah melakukan autopsi terhadap jasad Paryanto pada Senin (3/4/2023) dan mencocokkan dengan keterangan keluarga korban.
Jasad Paryanto telah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
2. Irsad (43), laki-laki
Beralamat di Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Korban pernah berfoto di dalam hutan yang menjadi TKP pembunuhan.
Berdasarkan hasil autopsi, pihak keluarga mengenali pakaian yang dikenakan korban.
3. Wahyu Triningsih (40), perempuan
Korban merupakan istri Irsad.
Pihak keluarga korban telah tiba di Mapolres Banjarnegara untuk menunggu pemeriksaan kelengkapan administrasi atau berkas.
4. Mulyadi Pratama (46), laki-laki
Beralamat di Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Jasad korban ditemukan pada Senin (3/4/2023).
Berdasarkan hasil autopsi struktur gigi jasad yang ditemukan sama dengan milik Mulyadi.
Pelaku juga membenarkan jasad yang dikubur di dalam lubang bernama Mulyadi.
Sementara delapan korban lainya masih misteri karena belum teridentifikasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.