Fakta Terbaru Kasus Dukun Sadis di Banjarnegara, 11 Saksi Diperiksa hingga 8 Korban Teridentifikasi
Diketahui, Polda Jateng telah memeriksa 11 saksi untuk kasus dukun sadis dari Banjarnegara. Satu di antaranya saksi ahli
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta terbaru soal kasus dukun sadis, Slamet Tohari atau Mbah Slamet dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Tarbaru ini, pihak Polda Jawa Tengah telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi atas kasus pembunuhan yang dilakukan Slamet.
Slamet yang diketahui mengaku sebagai dukun pengganda uang ini membunuh dan merampas 12 orang korbannya.
"Jadi seperti yang saya sampaikan bahwa sudah ada 11 saksi (yang diperiksa)," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Senin (10/4/2023).
AKBP Hendri Yulianto, Kapolres Banjarnegara mengatakan, dari 11 saksi tersebut, ada satu saksi ahli.
"Satu dari saksi ahli, ini sudah kita periksa semuanya," ujarnya.
Baca juga: Daftar Korban Dukun Sadis di Banjarnegara yang Telah Teridentifikasi, Dua Diantaranya Ibu dan Anak
8 Jasad Teridentifikasi
Diketahui, total ada 12 orang yang jadi korban Slamet.
Dari rilis yang diterima Tribunnews.com, berikut ini daftar lengkap korban yang berhasil teridentifikasi:
1. Paryanto (53), warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
2. Irsad (43) warga Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung
3. Wahyu Triningsih (40) warga Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung
4. Mulyadi Pratama (46) warga Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
5. Theresia Dewi (47)
6. Okta Ali Abrianto (31)
7. Suheri, Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
8. Riani, Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Baca juga: Polda Jateng Sudah Periksa 11 Saksi Kasus Pembunuhan di Banjarnegara Berkedok Dukun Pengganda Uang
Suheri dan Riani merupakan pasangan suami istri, sama seperti Irsad dan Wahyu Triningsih.
Pihak keluarga Suheri dan Riani telah kehilangan kontak dengan dua korban tersebut sejak tahun 2021 lalu.
Mengutip Tribun Pesawaran, anak bungsu korban mengatakan bahwa orang tuanya hendak pulang ke rumah sebelum hilang kontak.
Rani, anak korban mengungkapkan, mereka terakhir berkomunikasi pada 8 September 2021.
"Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana," ucap Rani.
Saat orang tuanya akan berangkat ke Jawa, korban mengaku akan bekerja.
Ibu dan Anak Jadi Korban
Sedangkan korban Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto merupakan ibu dan anak.
Keduanya berasal dari Mertoyudan, Magelang, jawa Tengah.
Identitas Theresiana Dewi terungkap setelah pihak keluarga melaporkan ke posko aduan orang hilang di Polres Banjarnegara.
(Tribunnews.com, Renald/Mohay/Danang Triatmojo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.