Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu & Anak Asal Magelang Hilang Sejak November 2021, Ternyata Jadi Korban Mbah Slamet, Mobilnya Raib

Sejumlah barang yang terkubur di dalam liang lahad diyakini milik Theresia Dewi dan anaknya Okta Ali Abrianto yang menghilang sejak November 2021.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Ibu & Anak Asal Magelang Hilang Sejak November 2021, Ternyata Jadi Korban Mbah Slamet, Mobilnya Raib
Facebook via KOMPAS.com
Theresia (kiri) dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang diyakini keluarga jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara. Sejumlah barang yang terkubur di dalam liang lahad diyakini milik Theresia Dewi dan anaknya Okta Ali Abrianto yang menghilang sejak November 2021. 

Sosok Theresia Dewi

Yusuf menuturkan sang adik yang bekerja sebagai kontraktor, selama ini cukup kesulitan menangani masalah keuangan lantaran statusnya sebagai orang tua tunggal.

Meski demikian, Yusuf tak tahu pasti masalah keuangan yang dihadapi oleh Theresia.

"Memang sempat kesulitan keuangan, apalagi korban ini sudah sendiri. Korban menikah dua kali, namun keduanya sudah bercerai."

"Saya juga tidak mengetahui dan kenal dengan dukun pengganda uang itu," katanya.

Suasana pemakaman pasutri asal Pesawaran, Lampung, yang menjadi korban dukun pengganda uang, pada Sabtu (8/4/2023). Pasangan suami istri atau pasutri asal Pesawaran, Lampung, yang menjadi korban Tohari alias Mbah Slamet, ternyata sudah 3 kali mendatangi dukun pengganda uang tersebut
Suasana pemakaman pasutri asal Pesawaran, Lampung, yang menjadi korban dukun pengganda uang, pada Sabtu (8/4/2023). Pasangan suami istri atau pasutri asal Pesawaran, Lampung, yang menjadi korban Tohari alias Mbah Slamet, ternyata sudah 3 kali mendatangi dukun pengganda uang tersebut (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

17 Laporan Orang Hilang

Terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, berjanji pihaknya akan mengusut tuntas.

Berita Rekomendasi

Pasalnya, pengakuan Mbah Slamet yang mengatakan sudah beraksi sejak 2020 sebagai dukun pengganda uang, dinilai mencurigakan.

Apalagi Mbah Slamet mengaku lupa siapa saja korbannya.

"Tetap kami lakukan pengembangan kasus karena kejadian ini sejak 2020."

"Sing mateni ae (yang membunuh saja) lupa, apalagi penyidiknya," ujar Luthi kepada TribunJateng.com, Kamis (6/4/2023).

"Penyidik kami harus aktif agar kasus ini tuntas terungkap," imbuhnya.

Hingga Kamis, sudah ada 17 laporan mengenai orang hilang yang masuk di Posko Pengaduan Korban Mbah Slamet.

Semua aduan orang hilang tersebut kini digeser dari Polda Jateng untuk ditangani Polres Banjarnegara.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas