Belum Genap Sejam di Kampung Halaman, Pemudik di Tegal Tewas Ditusuk, Begini Cerita Lengkapnya
Wahyono tewas di tangan keponakan yang berinisial ARP (23) usai ditusuk menggunakan sebilah belati, Senin (17/4/2023).
Editor: Eko Sutriyanto
Ketiga kalinya mengalami kecelakaan dan kembali mengalami gegar otak hingga hilang ingatan.
Karena kecelakaan yang berulang dan mengenai bagian kepala, pada tahun 2007, syaraf bagian otak pelaku kena, sehingga masuk rumah sakit dan mendapat perawatan.
Kerusakan syaraf tersebut mengakibatkan pelaku menjadi berbeda.
Dalam artian ketika marah maka akan menggebu-gebu dan tidak terkontrol, terlebih jika keinginan tak dipenuhi.
"Jadi anak saya ini kan habis menjual tanah warisan dan rencananya ingin dibuatkan rumah sehingga saat nanti pulang dari pondok pesantren sudah ada rumah, tapi yang beli ini kan bayarnya nyicil baru setengahnya."
Baca juga: PAN Copot Ketua DPW Sumut Ahmad Fauzan Usai Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan
"Nah, sedikit demi sedikit saya belikan material batu bata, besi, dan lain-lain, akhirnya uang habis."
"Nah, anak saya ini marah dan minta uang penjualan tanah Rp40 juta ditarik lagi, dan ingin ia gunakan beli motor baru."
"Tapi kan uang sudah saya belikan material, jadi sisa Rp3 juta."
"Anak saya tidak mau dan akhirnya marah, ngamuk dan mengancam saya."
"Akhirnya saya melarikan diri keluar rumah," ungkap Rosichi.
Bahkan untuk menghindari kejaran dan amukan sang anak, Rosichi kabur sembunyi di makam desa setempat dari subuh sampai malam hari.
Rosichi pun mengaku, ia belum sempat bertemu sang adik yang menjadi korban karena sejak subuh sibuk kabur dari kejaran anaknya.
Ia tidak berani masuk ke rumah karena mengetahui sang anak masih mencarinya.
"Adik saya ini baru sampai rumah sekitar setangah sampai satu jam, sampai peristiwa penusukan terjadi dilakukan anak saya," ujar Rosichi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.