Cerita Dewi, Pemudik yang Sedang Hamil Muda Tempuh Perjalanan Semarang-Lampung Gunakan Sepeda Motor
Wanita berusia 35 tahun itu rela menempuh perjalanan dari Semarang menuju Lampung menggunakan sepeda motor bersama sang suami.
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Meski sedang dalam kondisi hamil empat bulan tak menyurutkan semangat Dewi untuk mudik ke kampung halamannya.
Wanita berusia 35 tahun itu rela menempuh perjalanan dari Semarang menuju Lampung menggunakan sepeda motor bersama sang suami.
Tahun ini merupakan pengalaman pertamanya mudik menggunakan sepeda motor.
Baca juga: Pengalaman Perdana Ibu Muda Bawa Bayi Mudik Lebaran, Khawatir Rewel saat Perjalanan
"Saya baru pertama kalinya juga mudik dengan menggunakan sepeda motor, dan perjalanan mudik tahun ini mengesankan," kata Dewi (35) pemudik dari Semarang saat diwawancarai Tribun Lampung, Kamis (20/4/2023).
Meski sedang hamil empat bulan, ia mengaku perjalanannya berlangsung lancar.
"Alhamdulillah tidak ada apa-apa kondisi saya ini, semoga lancar dalam perjalanan saya dan suami," kata Dewi.
"Alhamdulillah saya sedang hamil, dan tadi perjalanan tidak ada halangan apapun. Harapannya semoga selamat sampai tujuan," kata Dewi.
Baca juga: Situasi Arus Mudik di Tol Cipali, Kendaraan Masih Padat Merayap, Sistem One Way Diperpanjang
Ia mengatakan, mudik tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Tadi fasilitas yang kami terima selama perjalanan dari Ciwandan ke Panjang cukup baik," kata Dewi.
Ia mengatakan, fasilitasnya dari kapal Dobonsolo sangat baik yakni adanya ruang berpendingin.
"Di dalam ada kasurnya tanpa pemudik menyewa," kata Dewi.
Ia mengatakan, pemudik lainnya selama berjam-jam hanya tidur dari Pelabuhan Ciwandan pukul 21.00 WIB.
"Alhamdulillah ada sekitar enam jam lamanya di dalam kapal tidak ada terjadi hal yang tidak diinginkan dan semuanya lancar," kata Dewi yang merupakan ibu rumah tangga ini.
"Saya bersama suami biasanya naik mobil lewat pelabuhan Bakauheni, tapi sekarang via Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Panjang dan menyenangkan," kata Dewi.
Ia mengatakan, dirinya bersama suami menggunakan kendaraan motor matik dan suami selalu berhati-hati.
Berdasarkan pantauan Tribun Lampung, penumpang atau orang yang dibonceng lebih dulu turun kapal dengan menyusuri tangga kapal.
Baca juga: Meski Mudik ke Solo, Jokowi Tetap Pantau dan Terima Laporan Mudik dari Menteri
Satu persatu para pemudik turun hingga di tempat duduk di luar kapal.
Pemudik tersebut lesehan di tengah parkir Dermaga C Pelabuhan Panjang.
Pemudik duduk di tengah lahan Pelabuhan Panjang sambil menunggu kendaraan motor tersebut keluar.
Pemudik ada yang menggendong anaknya hingga mengantuk dan menahan rasa kantuknya.
Pemudik juga banyak ber swafoto saat di tegah kapal Dobonsolo yang parkir di Pelabuhan Panjang.
Bagi orang yang dibonceng lebih dulu keluar kapal, dan pengendara barulah keluar dari lorong di bagian tengah kapal.
Lalu satu persatu para pemudik tersebut keluar dari dalam kapal yang mengangkut mereka.
Pemudik di Pelabuhan Ciwandan Bawa Anak Usia Enam Bulan
Pada mudik Lebaran tahun ini, Pelabuhan Ciwandan dijadikan sebagai alternatif agar tidak terjadi kepadatan atau crowded para pemudik di Pelabuhan Merak.
Pelabuhan dikhususkan bagi kendaraan roda dua dan truk.
Seorang pemudik kendaraan roda dua bernama Agus mengaku mudik tahun ini lebih nyaman karena kondisinya yang cukup lengang. Terlebih, ia juga berangkat lebih awal sebelum puncak mudik.
"Baru tahun ini lewat Pelabuhan Ciwandan. Lebih enak tahun ini. Kalo masalah lancarnya sih masih lancar. Daripada arah ke sana (Pelabuhan Merak)," katanya kepada Tribunnews, Senin (17/4/2023).
Dari mudik 2022, Agus selalu mengupayakan agar bisa pulang ke kampung halaman lebih awal. Tahun ini, ia kembali mudik sebelum hari puncaknya, tetapi dalam kondisi yang cukup berbeda.
Agus terpaksa mudik lebih awal karena sudah tak lagi memiliki pekerjaan.
"Kalau tahun lalu jauh-jauh hari juga. Masih kerja di perusahaan. Karena saya di Lampung, pengennya duluan, ya berangkat duluan. Sebelum hari H. Kalau sekarang karena enggak kerja aja, jadi duluan," ujar Agus.
Baca juga: Ini Kata Polres Cilegon Soal Kericuhan Sopir Truk Logistik di Pelabuhan Ciwandan Banten
Sama halnya dengan mudik tahun lalu, ia kembali menggunakan motor untuk mudik. Ketika ditanya alasan menggunakan motor, Agus mengaku tak punya pilihan lain.
"(Mudik naik motor, red) Karena enggak punya kendaraan lain lagi selain motor," kata Agus.
Adapun tantangan yang ia hadapi mudik menggunakan motor adalah harus sempit-sempitan.
Apalagi, saat ini ia membawa anak yang masih berusia enam bulan. Ia jadi harus berhenti beberapa kali karena anaknya kerap menangis di tengah jalan.
"Kita sempit-sempitan kayak gini. Lalu, berhenti berkali-kali. Biasanya mah langsung. Kalau ini kasian kan yang kecil nangis mulu di jalan," ujar Agus.
Ia tak berharap banyak untuk mudik Lebaran tahun ini. Agus hanya ingin prosesnya berjalan lancar.
"Kalau yang kemarin kan katanya macet dari tol Merak sampai pelabuhan. Saya sih enggak ngerasain. Saudara-saudara saya ngerasain. Semoga lancar-lancar saja deh karena sudah dialihkan ke Ciwandan ini," kata Agus.
Pemudik Tidur di Atas Motor
Puluhan ribu pemudik pengendara sepeda motor mulai bergerak setelah lebih dari satu jam menunggu antrean yang tersendat di Pelabuhan Ciwandan, Banten.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, Rabu (19/4/2023) sekira pukul 04.25 WIB. Gemuruh suara mesin motor para pemudik terdengar ramai.
Momen ini berbeda dibandingkan beberapa waktu sebelumnya, di mana para pemudik mematikan mesin dan banyak yang memilih untuk mengambil waktu tidur.
Beberapa di antara pemudik terpaksa harus tidur sambil duduk di trotoar jalan dan berpangku kepala ke lutut.
Ada juga yang lainnya terpaksa harus tidur sambil duduk di atas jok sepeda motornya.
Selain itu, para pemudik yang kelelahan juga tampak melakukan santap sahur di emperan jalan.
Saat pihak pengelola pelabuhan membuka antrean motor untuk menuju ke dermaga.
Sontak, antrean yang berada di belakangnya langsung bangkit bersiap dan menyalakan mesin motor mereka.
Baca juga: H-6 Lebaran, 70 Ribu Lebih Pemudik Menyeberang dari Merak-Bakauheni
Suara gemuruh mesin motor dan klakson yang tak henti-hentinya berbunyi, menggambarkan kesabaran para pemudik yang mulai hilang.
Sebagai informasi, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, selama arus mudik lebaran 2023, pada 15-21 April 2023, kendaraan roda dua dan truk akan menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Ciwandan.
Sementara kendaraan roda empat pibadi menyeberang melalui Pelabuhan Merak.
Selain itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 25,13 juta orang akan pulang ke kampung halaman menggunakan sepeda motor, di tahun ini.
Jumlah tersebut setara dengan 20,3 persen dari total pemudik yang diestimasikan mencapai 123,8 juta orang.
Angka prediksi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan 2022, yaitu 17 juta orang pemudik pengguna sepeda motor.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memprediksi lonjakan arus mudik akan terjadi, pada Selasa malam ini.
Adapun peningkatan di Pelabuhan Merak dan Ciwandan diperkirakan mencapai kurang lebih 20 persen.
Anak dan Istri Pemudik Motor Tertinggal di Brebes
Pemudik dengan sepeda motor tujuan Jawa Timur, tidak sadar istrinya tertinggal di Brebes setelah sudah mengendarai motor selama dua jam.
Kisah pemudik tak sadar istrinya tertinggal pun viral setelah diunggah oleh akun Instagram @pemalang.update pada Selasa (18/4/2023).
Peristiwa ini terjadi kepada pasangan suami istri Adam dan Siti Aminah.
Adam tergopoh-gopoh menuju Brebes ketika tahu istrinya, Siti Aminah atau Mimin, yang tertinggal dan tidak lagi berada di motor yang ia kendarai saat mudik Lebaran 2023.
Pada malam itu, Minggu (16/4/2023), Adam sudah melaju kencang dengan kendaraannya sampai Pekalongan, Jawa Tengah.
Di kota batik inilah, setelah dua jam, ia baru menyadari istrinya malah tertinggal. Padahal, dari Jakarta ia membonceng istrinya.
Baca juga: Viral Video Suami Lempar Istri ke Laut di Bakauheni, Berikut Kata Polisi dan Pengakuan Pelaku
Adam pun kaget, tak menyangka, istrinya ternyata tertinggal jauh di belakangnya.
Beruntung sang Istri ternyata berhasil 'diselamatkan' di Posko Polisi di Brebes.
Pada sekitar jam 11-an malam, ia pun minta maaf kepada istrinya yang ditemani para polisi. Adam pun berdalih, ia kelupaan sementara ponselnya ditaruh di tas. Hingga panggilan sang isteri tidak terdengar.
Adam lantas mengaku, awalnya karena salah arah. Berhenti sejenak di Brebes, istrinya pun turun dan ia tidak sadar.
"Biasanya saya dari arah Jakarta itu lurus, tiba-tiba saya belok ke kiri,saya putar balik," jelas Adam dalam video viral tersebut.
"Pas putar balik saya berhenti dulu, apakah aman untuk putar balik," tambahnya.
Ia juga cerita, saat berhenti dulu sebagai pengemudi tidak merasakan bahwa istrinya pun ikut turun.
"Pas saya berhenti istri saya turun dan nggak berasa. Berasanya pas sampai perbatasan, anak saya tanya. Sudah sampai Pekalongan pak, tahunya anak saya bilang, ibu mana, tadi jatuh pak," jelasnya.
"Ya Allah," tambahnya.
Untungnya, saat cek HP, ada 21 panggilan dan ia pun menjawab telepon dari polisi soal posisi istri tercintanya.
Ia pun langsung menuju istrinya bersyukur isterinya dalam keadaan selamat.
Adapun Kapolsek Wanasari, Brebes, Iptu Triyono Raharjo menjelaskan soal pemudik yang tinggalkan istri tersebut.
"Kami menerima laporan seorang ibu terpisah dari anak dan suaminya saat mudik," jelasnya, Selasa (18/4/2023) dilansir Tribun Banyumas.
Triyono lantas cerita, suami baru sadar saat sampai perbatasan Pekalongan, di perbatasan dengan Pemalang, Jawa Tengah.
"Suami tidak sadar dan langsung balik lagi ke jalan pantura dan melanjutkan perjalanan bersama anaknya, tanpa istrinya," terang Iptu Triyono. (Tribunnews.com/TribunLampung.com)