20 Rumah di Medan Terbakar saat Hari Lebaran, Korsleting Listrik jadi Penyebabnya, Harta Benda Ludes
Sebanyak 20 rumah di Medan terbakar di hari Lebaran, Sabtu (22/4/2023). Kebakaran disebabkan karena korsleting listrik.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran terjadi di Jalan Pertempuran, Gang Sekata, Lingkungan VI, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara.
Peristiwa nahas itu terjadi pada hari Lebaran, Sabtu (22/4/2023) sekira pukul 02.30 WIB.
Akibat kebakaran itu, 19 rumah ludes dilalap si jago merah dan 1 rumah terimbas.
Kepala Lingkungan VI, Zulhaimi mengatakan, ada 22 Kartu Keluarga (KK) terdampak kebakaran.
"Untuk rumah yang terbakar ada 20, 19 terbakar satu sisanya terimbas."
"Kemudian untuk warga ada 22 KK dan 75 jiwa," katanya, Sabtu, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Baca juga: Kebakaran Landa 20 Rumah di Jalan Pertempuran Kota Medan, 75 Orang Tinggal di Tenda Pengungsian
Zulhaimi mengungkapkan, kebakaran disebabkan karena korsleting listrik dari sebuah rumah.
"Korsleting listrik dari situ (sambil menunjuk salah satu rumah warga) dari rumah Ginting," ujarnya.
Saat kebakaran terjadi, lanjut dia, warga sedang tertidur pulas.
Beruntung, ada penjaga yang sigap membangunkan para warga begitu tahu api muncul.
"Warga dalam keadaan tidur langsung dibangunkan oleh penjaga malam."
"Sebaik tahu ada api langsung dibangunkan, digedor-gedor rumah warga semua," terangnya.
Rita Mariana (38), korban kebakaran mengatakan, saat kejadian, dirinya tengah tertidur pulas bersama anak dan saudaranya.
Di rumah yang ia tempati terdapat 6 orang, dua orang dewasa dan 4 anak kecil.
Dirinya mengetahui kebakaran itu setelah mendengar teriakan orang.
"Ada orang teriak-teriak bilang kebakaran, jadi kami keluar posisinya sudah mati lampu (listrik padam), kami tengok keadaan api udah marak," terangnya, Sabtu, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Mengetahui hal itu, ia bergegas menyelamatkan anggota keluarganya serta barang-barang berharga.
Namun, belum sempat mengamankan barang berharga, api keburu besar.
Seluruh barang miliknya pun hangus terbakar, termasuk uang Rp 45 juta yang disimpannya di dalam bantal.
Tak hanya itu, emas seberat dua gram miliknya juga turut terbakar.
"Ada duit di bantal, ada emas, ratusan juga kerugian. Uang Rp 45 juta, ada emas 2 gram," ucapnya.
Sementara itu, Antoni, korban kebakaran lain juga mengaku tengah terlelap tidur saat kebakaran terjadi.
Ia dan keluarganya terbangun setelah tetangga berteriak membangunkannya.
"Ada yang teriak membanguni tadi malam," jelas Antoni kepada Tribun-Medan.com.
Beruntung, ia dan keluarga dapat segera menyelamatkan diri. Namun, harta bendanya ludes terbakar.
"Di pikiran saya yang penting selamatkan keluarga saja, cuma adalah beberapa surat berharga bisa aku selamatkan, kalau yang lainnya habis. Belum tahu berapa kerugianku saat ini, yang pasti semua habis," tandasnya.
Baca juga: Tangis Rita Mariana Usai Rumahnya Kebakaran di Hari Lebaran
Dapur Umum dan Tenda Pengungsian Didirikan
Lurah Pulo Brayan Kota Sutrisno mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD untuk mendirikan posko pengungsian dan dapur umum.
Mereka juga telah menyediakan stok makanan kepada para korban kebakaran.
"Tahap awal, kami telah menyediakan posko pengungsian dan di sini sudah kita sediakan juga mie instan dan telur," katanya, Sabtu.
Sutrisno menuturkan, untuk sementara para korban kebakaran akan tinggal di posko pengungsian, sembari menunggu pemerintah dan Dinas Sosial serta instansi terkait memberikan bantuan.
"Nanti kita koordinasikan terlebih dahulu ke Dinas Sosial dan pihak terkait."
"Tentang bantuan uang akan kita berikan selanjutnya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Edward Gilbert Munthe/Aprianto Tambunan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.