Fakta-fakta Gempa Mentawai: Terjadi 9 Kali Gempa Susulan, Peringatan Dini Tsunami Berakhir
Berikut fakta-fakta gempa di Mentawai yang terjadi pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa mag:7.3 SR pukul 03:00:57 WIB, dinyatakan telah berakhir," jelas Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi.
Ia mengatakan, gempa tektonik ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,9.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
"Ini merupakan gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia."
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," jelas Suaidi Ahadi.
4. Warga di 4 Desa Mengungsi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, Novrialdi, menyebut warga di beberapa desa di Mentawai mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi setelah terjadi gempa.
Ia mengatakan, warga itu dari Kecamatan Siberut Barat yaitu di Desa Simatalu, Simalegi, dan Sigapokna.
Lalu, warga Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara (Desa Sikabaluan) juga mengevakuasi diri.
Diberitakan TribunPadang.com, berdasarkan potongan video yang dikirim Novrialdi, masyarakat di daerah Muaro Sikabaluan disebut mengungsi ke daerah Tamaerang.
"Masyarakat nang-nang juga sudah mengosongkan pemukiman menuju daerah Tamaerang," ucap si perekam video.
5. Warga Diminta Kembali ke Rumah Masing-masing
Sementara itu, Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap, mengimbau masyarakat agar tetap tenang pascagempa, Selasa.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com terlihat warga masih ramai berada di kawasan Jalan By Pass Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.