Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Wayan Tak Ingin Pohon di Rumahnya Ditebang hingga Larang Mangga Diambil Tetangga

Dokter Wayan tak ingin tanaman dan pohon di sekitar rumahnya ditebang hingga minta tetangganya tak ambil mangga dari pohon miliknya.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Dokter Wayan Tak Ingin Pohon di Rumahnya Ditebang hingga Larang Mangga Diambil Tetangga
Tayangan Video di Facebook Tribun Bekasi
Penampakan rumah Dokter Wayan di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Dokter Wayan tak ingin tanaman dan pohon di sekitar rumahnya ditebang hingga minta tetangganya tak ambil mangga dari pohon miliknya. 

"Kadang memang jawaban beliau tidak logis di saya." 

"Contohnya (ditanya Pak Kade) 'bli, ini kenapa begini kan kotor sekali. Apa yang kita peroleh dari ini? (burung kapinis di dalam rumah),'" kata Kade.

"(Jawaban dokter Wayan) 'ya enggak ada', (kata Pak Kade) 'ya udah jangan kasih kesempatan hidup, bikin kotor', (jawaban dokter Wayan) 'dia juga butuh hidup', nah yang begini-begini saya enggak bisa terima," ungkapKade.

Sosok Dokter Wayan

Rumah Dokter Wayan
Rumah Dokter Wayan (Tangkapan Layar TikTok @iiarsss)

Kondisi dokter Wayan mengingatkan dengan kisah Ibu Eny dan Tiko yang juga tinggal di rumah mewah terbengkalai. 

Dokter Wayan juga diketahui tinggal seorang diri. 

Di mata pasiennya, Dokter Wayan dikenal sebagai seorang dokter yang baik.

Berita Rekomendasi

Ia tak mematok harga tinggi, meski namanya populer dan memiliki banyak pasien.

Bahkan, diceritakan Warsi, Dokter Wayan tak keberatan apabila pasiennya belum bisa membayar biaya pengobatan alias utang.

"Sama dia itu gak kontan, dikasih obat nanti kalau punya duit bayar, bisa ngutang," ujar Warsi kepada Bang Brew, dikutip dari TribunJabar.Id

Baca juga: Fakta Rumah Dokter Wayan Viral di Media Sosial, Terbengkalai tapi Masih Banyak Pasien Datang Berobat

Tak hilang dari ingatan Warsi kebaikan Dokter Wayan saat dirinya menderita sakit flek.

Dokter Wayan, kata Warsi, memberikan obat dengan pembayaran cicilan tiap minggu.

"Bayarnya seminggu sekali waktu itu saya sakit Rp 60 ribu seminggu, bayarnya nyicil," terangnya.

Dokter Wayan, lanjut Warsi, tak pernah menagih kekurangan uang tersebut.

Ia memberi kelonggaran kepada pasiennya untuk mencicil sesuai dengan kemampuan.

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunJabar.id/Rheina Sukmawati/Salma Dinda Regina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas