Amin Terkejut Ayah Mertua Satu-satunya Korban Meninggal: 'Harusnya Sore Ini Perjalanan ke Jakarta'
Dua jam setelah melihat bus tersebut jalan sendiri dan masuk jurang, Amin mendapat kabar ayah mertuanya meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Amin mengaku terkejut saat mengetahui bus rombongan jamaah majelis taklim warga Serpong, Tangerang Selatan masuk jurang.
Apalagi, dalam video yang beredar, bus itu jalan sendiri sebelum masuk ke dalam jurang di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).
"Memang setiap tahun rutin dan mertua saya Bapak Maja dan Ibu Mertua juga selalu ikut," ujarnya.
Ia menjelaskan, rombongan bus yang masuk jurang itu diisi jamaah majelis taklim dari Kampung Pondok Serut, Jalan H Sistem, Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Baca juga: Update Korban Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Guci Tegal: 1 Orang Meninggal, 23 Dirujuk ke Tangsel
Mertua Amin dan ratusan rombongan berangkat ke tiga tempat untuk ziarah ke Cirebon, Guci dan Pekalongan Jawa tengah pada Sabtu (6/5/2023) malam.
Amin mendapatkan informasi bus yang dinaiki mertuanya kecelakaan dari grup Whatsapp pengajian rombongan pengajian sekira pukul 07.00 WIB.
Ia kemudian mencari informasi mertuanya apakah selamat atau berada di mobil berbeda.
Namun, dua jam setelah melihat bus tersebut jalan sendiri dan masuk jurang ia mendapat kabar ayah mertuanya meninggal dunia.
"Kebetulan saya telepon panitia acara itu kan, buat cari kepastian mertua saya," tegasnya.
Amim belum mendapat kronologis kecelakaan dan juga penyebab kematian ayah mertua yang usianya sudah 68 tahun.
Menurutnya, jenazah ayah mertuanya bakal tiba di rumah duka pada Minggu malam.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Guci Tegal, Rumah Duka Korban Meninggal Ramai Pelayat, Sang Istri Luka Berat
Dari puluhan orang di bus, hanya mertuanya saja yang meninggal dunia dan beberapa orang alami luka.
Amin menerangkan, rombongan mertuanya tinggal satu tempat perjalanan ke Pekalongan, Jawa Tengah.
Namun, perjalanan mertuanya terhenti akibat kecelakaan yang terjadi dan pergi untuk selama-selamanya.
"Dari Pekalongan langsung balik, harusnya sore ini sudah perjalanan ke Jakarta," ujar Amin.
Maja dikenal sebagai pribadi yang sangat ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja sehingga banyak warga sekitar rumahnya merasa kehilangan.
"Orangnya tidak pernah marah dan ramah sama siapa saja," ujar Amin.
Lelaki 68 tahun itu menjadi sosok panutan bagi menantu lelakinya sebagai kepala keluarga.
Meski usianya sudah senja, tapi Maja merupakan lelaki yang pekerja keras.
Setiap hari Maja selalu meluangkan waktu untuk mengurus taman rumah.
"Imbauannya sih kepada sopir bus supaya lebih memperhatian kendaraan lagi karena ini menyangkut nyawa orang banyak," katanya.
Baca juga: Wali Kota Tangsel Dikabarkan Bawa Ambulans Jemput Warganya yang Kecelakaan di Objek Wisata Guci
Bus Terjun ke Sungai
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata berwarna merah yang penuh penumpang, terjun ke jurang di jalur Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).
Informasi yang dikutip dari Kompas TV menyebutkan bus tersebut berisi rombongan ziarah dari Masjid Baitul Hanif, Perumahan Graha Raya, Kayu Gede, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Rombongan sedang melakukan perjalanan ziarah ke Cirebon, Pemalang, lalu ke Guci dan akan bertolak ke Pekalongan.
Ada dua bus yang digunakan rombongan peziarah, namun satu bus jatuh ke jurang.
Dari video yang diunggah akun Instagram @brebeshariini bus dari rombongan tersebut melaju ke jurang dan jatuh ke sungai yang memiliki batuan besar.
Diketahui bahwa di dalam bus dipenuhi penumpang saat terjun ke jurang.
Semua penumpang kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Melansir dari Tribunnews, bus tersebut terjun ke jurang dan terguling hingga posisinya miring di sungai yang menuju ke Guci.
Bus itu terjun bebas di jurang dekat jembatan yang terletak di jalur wisata Guci, di bawah pasar.
Banyak warga yang membantu proses evakuasi penumpang bus tersebut.
Salah satu warga, RW Su'aib mengaku melihat banyak penumpang yang tak sadarkan diri atau pingsan akibat insiden ini.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy membenarkan insiden kecelakaan bus ini.
Kombes Iqbal menyebut, korban telah dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Ia juga berjanji akan mengabarkan lebih lanjut terkait kronologi dan jumlah korban.
Batal ke Pekalongan karena Waktu Tak Cukup
Sementara itu Rusli, Ketua RT 004/022 Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan mengatakan, bus rombongan peziarah berangkat hari Sabtu, 6 Mei 2023.
"Hari Sabtu, tanggal 6. Pagi. Kurang lebih pagi jam 06.00 WIB," kata Rusli, saat ditemui, Minggu (7/5/2023).
Rusli menjelaskan, bus menunggu para jemaah di titik kumpul yang tak jauh dari Musholla Baiturrahman, Kayu Gede, Paku Jaya, Serpong Utara, Sabtu pagi kemarin.
"Kumpul bus di Regency. Enggak jauh dari sini. Karena bus kan enggak bisa masuk (ke area Musholla Baiturrahman)," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, rombongan peziarah berencana melakukan ziarah ke Pekalongan, Pemalang, Cirebon, dan Guci Tegal.
Namun, katanya, rombongan peziarah mengurungkan niat untuk berkunjung ke Pekalongan terlebih dahulu, karena alasan waktu yang tidak cukup.
"Pekalongan, Pemalang, Cirebon, Guci. Infonya enggak jadi ke Pekalongan. Karena waktunya (tidak cukup)," katanya.
Menurut Rusli, tujuan akhir rombongan peziarah memang kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah.
Kemudian, rombongan menjadwalkan untuk pulang ke Tangerang Selatan, pada Minggu hari ini.
"Terakhir Guci. Rencana pulang hari ini," katanya.
Rusli, selaku Ketua RT.004/022 Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara membenarkan beberapa korban kecelakaan tersebut merupakan warganya.
Rusli mengatakan, ada dua bus rombongan ziarah.
Lanjutnya, hanya satu bus yang mengalami kecelakaan terjun ke jurang.
Jumlah penumpang di dalam bus yang terjun ke jurang tersebut berjumlah sekira 50 orang.
"2 bus. Saya juga yang bus kedua itu enggak tahu jumlahnya (penumpang). Tapi yang saya dapat tadi yang bus kecelakaan itu penumpangnya sekitar 50 orang," kata Rusli, saat ditemui, Minggu (7/5/2023).
Rusli mengatakan, peziarah yang berangkat mayoritas merupakan jamaah dari Musholla Baiturrahman, Kayu Gede, Paku Jaya, Serpong Utara.
Adapun jamaah lainnya merupakan warga yang berasal dari masjid lain di sekitaran Kampung Kayu Gede, Paku Jaya, Serpong Utara.
"Campur (peziarah dari masjid lain). Yang penting jamaah. Jamaah itu kan bisa dari RT lain. Tapi ini pakai nama Musholla Baiturrahman, juga jemaahnya lebih banyak dari sini (Musholla Baiturrahman). Jadi fokusnya ke sini," ucapnya.
"Sebenarnya ada 3. Musholla Baiturrahman, Masjid Baitul Hanif, kemudian Masjid Nurul Hikmah. Kebetulan emang pas yang kejadian kecelakaan itu busnya pakai nama pengurus Musholla Baiturrahman," sambungnya.
Lebih lanjut, Rusli menjelaskan, bus rombongan peziarah berangkat, pada hari Sabtu, 6 Mei 2023.
"Hari Sabtu, tanggal 6. Pagi. Kurang lebih pagi jam 06.00 WIB," ucapnya.
(Tribun Network/nir/ibriza/wly)