Pengakuan Husen Pelaku Mutilasi Bos Galon Semarang: Beli Makan, Rokok, hingga Sewa PSK usai Membunuh
Muhammad Husen (28) pelaku pembunuhan dan mutilasi bos galon, Irwan Hutagalung (53), tersenyum semringah saat dihadirkan di Polrestabes Semarang.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
Pengakuan pelaku, ia dipukul oleh korban karena ada kesalahan kecil, seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan mesin galon.
"Ya namanya kerja baru satu bulan, 'kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya.
Pelaku dipukuli korban menggunakan tangan kosong di bagian bagian mata, pelipis, dan dada.
Proses pemukulan sering dilakukan selepas dua minggu bekerja di tempat tersebut.
"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.
4. Klaim akan Dibunuh Korban
Husen juga mengaku dirinya mendapat ancaman pembunuhan dari sang bos.
Ancaman pembunuhan tersebut diterimanya saat akan keluar dari tempat usaha si bos tersebut.
Husen mengaku sempat ingin kabur dari tempat kerjanya itu lantaran tak betah.
Husen menyebut hendak kabur dari tempat kerja korban juga susah karena KTP ditahan, dilansir TribunJateng.com.
"Korban sempat pula mengancam bila saya keluar dari kerjaan saya yang dihabisi, saya mau dibunuh," klaimnya.
Diketahui, Husen baru saja masuk kerja di usaha isi ulang air galon tersebut.
Husen mengaku bisa masuk kerja di tempat itu karena saat kerja di burjo atau Warmindo dekat lokasi kejadian sudah mengenal korban yang biasa suplai galon dan gas.
"Saya keluar kerjaan Warmindo, lalu masuk ke usaha korban," ujarnya.