Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Mutilasi di Semarang, Pelaku Curi Uang Korban untuk Senang-senang

Mayat ditemukan tewas dengan kondisi tubuh dan kaki dicor di Tembalang, Kota Semarang. Setelah bunuh korban, pelaku ambil uang milik korban.

Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Update Kasus Mutilasi di Semarang, Pelaku Curi Uang Korban untuk Senang-senang
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Mayat pemilik usaha isi air ulang minum dan galon, Irwan Hutagalung, ditemukan termutilasi dan dicor di tempat usahanya di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023). Seusai bunuh korban, pelaku ambil uang milik korban dan digunakan untuk bersenang-senang. 

"Kemudian pelaku mendapat kekerasannya setelah kurang lebih dua minggu."

"Kekerasan yang dilakukan korban kepada pelaku itu dengan alasan bahwa Husein atau pelaku melakukan kesalahan pengiriman barang, merusak mesin pengolahan air di toko milik korban," imbuhnya.

Psikolog Sebut Pelaku Dikuasai oleh Dendam

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).
Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). (TribunJateng.com)

Terkait kasus mutilasi tersebut, Psikolog Probowati Tjondronegoro memberikan tanggapan.

Probowati menyebut pelaku tidak mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Mayat Dicor di Semarang, Motifnya Dendam dan Sakit Hati

Namun, menurut Probowati, pelaku dikuasai dendam dan berani melakukan aksinya hingga memutilasi korban.

"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," katanya, Rabu (10/5/2023).

Berita Rekomendasi

Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.

Sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.

"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," terangnya.

"Dalam proses tindakan tersebut, pelaku tampak bukan profesional sehingga tidak rapi seperti saat melakukan pengecoran terhadap korban," tambahnya.

(Tribunnews.com/Ifan/Danang Triatmojo/Muhammad Renald Shiftanto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas