Oknum Perwira TNI Diduga Aniaya Bocah 11 Tahun di Palembang, Kasus Diambil Alih Denpom II/4
Rekaman CCTV aksi diduga penganiayaan oleh Lektol ZK kini sudah beredar luas di media sosial warga Palembang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Seorang oknum Perwira TNI berinisial Letkol ZK diduga menganiaya MN seorang remaja usia 11 tahun di musala Jalan Yasin Sama, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 2, Palembang.
Rekaman CCTV aksi diduga penganiayaan oleh Letkol ZK kini sudah beredar luas di media sosial warga Palembang.
Tri Sopan Diono (40), ayah korban menceritakan kronologi kejadian yang menimpa putranya MN.
Tri mengatakan penganiayaan tersebut terjadi saat waktu Magrib di kawasan musala tempat tinggalnya.
Baca juga: Video Rekaman CCTV Detik-detik Penganiayaan yang Dilakukan Mario Dandy Diunggah, Durasi 44 Menit
"Awalnya anak pelaku bokongi anak saya, dan karena itu anak saya nggak senang. Lalu anak saya membalas dan terjadi saling senggol dengan anak pelaku," ujarnya.
Setelah kejadian itu anak pelaku langsung pulang dan mengadukan hal tersebut kepada orang tuanya.
Mendapat pengaduan dari anaknya, lantas pelaku langsung mendatangi musala tempat korban berada.
Dugaan cekcok atau perselisihan antar anak ini lah yang memunculkan aksi arogan dari pelaku Letkol ZK.
Dari penuturan ayah korban, pelaku datang ke musala tersebut dalam keadaan marah dan meluapkannya kepada korban.
"Anak saya langsung dicekik dan diangkat oleh pelaku. Tidak hanya itu anak saya juga diancam akan dipukul sambil bilang 'sekali ku tinju kau langsung mati'," kata sang ayah menceritakan kejadian itu.
Tri mengatakan saat itu kondisi sekitar sedang ramai.
Karena itulah pelaku tidak jadi memukul korban dan membawa korban dengan menyeretnya ke rumah pelaku.
Baca juga: Polisi Cek CCTV Rusak yang Rekam Aksi Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin di Laboratorium
"Anak saya pada saat itu nangis tapi masih dipaksa dan diseret oleh pelaku ke rumahnya dan disuruh duduk di pojokan. Sedangkan pelaku pergi begitu saja," bebernya.
Mendengar anaknya dibawa oleh pelaku, Tri langsung mendatangi rumah pelaku untuk menjemput anaknya.