Ditargetkan Selesai Akhir Mei 2023, Pasar Gedhe Klaten Miliki Fasilitas Modern, Ada Eskalator
Pasar Gedhe Klaten ditargetkan selesai pada akhir Mei 2023 mendatang. Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyatakan akan ada yang menghadiri peresmian.
Editor: Suci BangunDS
"Jadi dengan konsep bangunan yang sudah keren ini saya harus memetakan kluster."
"Di mana kluster makanan, di mana kluster sayuran, makanan kering hingga pakaian semua harus dipetakan."
"Itu tahap yang harus kita sesuaikan dengan kondisi pasar yang sekarang," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Klaten Kembali Raih Opini WTP, Bupati Sri Mulyani: Motivasi Peningkatan Pelayanan Publik
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan jika setelah semua proses administrasi telah dilakukan, maka Pedagang Pasar Gedhe yang berada di Pasar Darurat akan segera menempati pasar yang baru.
"Tahun ini selesai, maka akan pedagang pasar darurat akan segera pindah,"
"Pokoknya tahun ini selesai kemudian diserahkan, secara administrasi di hibahkan atau diserahkan, selanjutnya kami akan melakukan pemetaan itu," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Anang Widjatmoko, mengaku mengatakan jika pihaknya telah memiliki data pedagang untuk mengisi Pasar Gedhe Klaten.
"Pedagang yang tercatat ada 1000 baik lapak ataupun kios."
"Jadi skala prioritas akan kita masukkan pedagang tersebut," tegasnya.
Dengan jumlah tersebut tentunya persyaratan jumlah minimal pedagang yang mengisi pasar tersebut sudah terpenuhi.
Namun, begitu pihaknya masih belum bisa memastikan waktu dan siapa yang bakal hadir untuk meresmikan pasar tersebut.
Selain itu dirinya optimis pengerjaan pasar tersebut akan rampung pada akhir bulan ini.
Karena saat ini, sejumlah pekerja tinggal melakukan proses finishing.
"Saya pastikan clear akhir bulan ini. Insya Allah akhir bulan ini selesai."
"Kami cek PLTS sudah, eskalator juga sudah, air dan listrik juga. Ini tinggal finishing taman dan jalan-jalan untuk fasilitas," jelasnya.
Anang melanjutkan bahwa pembangunan pasar menelan biaya sekitar Rp 83 miliar yang merupakan program dari pemerintah pusat.
(TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo)