Fakta Terbaru Kasus Anak Pj Gubernur yang Tewas di Semarang, Histori HP Tersangka Dihapus
Inilah update kasus meninggalnya ABK, anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah update kasus meninggalnya ABK, anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo.
Setelah berhasil menangkap tersangka bernama Ahmad Nashir (22), pihak kepolisian pun terus melakukan pendalaman.
Hal tersebut dilakukan karena polisi merasa ada kejanggalan dari tersangka yang juga melakukan kekerasan seksual ke korban.
Pihak kepolisian juga menaruh kecurigaan atas pengakuan tersangka yang tidak melakukan pemaksaan terhadap aksi pelecehan seksual.
Pengakuan tersangka yang mengatakan korban menenggak miras tanpa paksaan juga menjadi kecurigaan.
Polisi pun mendalami alat bukti, termasik chatting antara tersangka dan korban.
Namun, ternyata tersangka sudah menghapus semua histori chatting dengan korban sebelum dibekuk polisi.
Baca juga: Soal Tewasnya Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan: Mual setelah Minum Miras, Diduga Dirudapaksa
"kami butuh pemeriksaan perangkat IT karena histori handpone tersangka sudah dihapus semua," ucap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Senin (22/5/2023).
Menurutnya, handphone milik korban juga belum sempat dibuka karena masih dalam kondisi dipassword.
Kendati begitu, pihaknya bakal menelusuri jejak digital antara korban dan tersangka untuk memperjelas kasus tersebut.
"Nanti lihat histori perkenalan (tersangka dan korban) sampai terjadi perisitwa ini," bebernya.
Pihaknya juga masih mendalami keterangan tersangka terkait kos-kosan yang menjadi lokasi kejadian.
Sebab, diduga tersangka sudah menyiapkan kamar itu untuk mengajak korban.
Perkenalan dan masa sewa kos juga dalam waktu berdekatan.
Polisi curiga lantaran tersangka yang merupakan warga kota Semarang dan berkuliah di kota yang sama tetapi menyewa kos.
"Tersangka sewa kos di Banyumanik (wilayah semarang atas) padahal kuliah di daerah Semarang bawah, kos sebulan Rp 600 ribu. Ini jadi tanda tanya penyidik, agak ganjil memang. Nanti kita dalami," ungkapnya.
Baca juga: Temukan 3 Luka di Jenazah Putri Pj Gubenur Papua Pegunungan, Polisi Dalam Dugaan Kekerasan Seksual
Tak Tahu ABK Anak Gubernur
Diberitakan sebelumnya, Ahmad Nashir (22) tersangka pemerkosa anak berujung korban tewas mengaku tak tahu korban adalah anak Gubenur.
Korban ABK (16) merupakan putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo.
Nashir dan ABK sebelumnya saling kenal lewat kanal Instagram pada 3 Mei 2023.
"Saya mengakui salah, saya minta maaf sebesarnya-besar keluarga korban. Saya siap tanggung jawab," kata Nashir di hadapan polisi di kantor Polrestabes Semarang, Senin (22/5/2023).
Nashir sebelumnya mengajak korban untuk bertemu.
Ia menjemput korban pakai motor Vixion, Kamis , 18 Mei 2023 pukul 10.00 WIB.
Mahasiswa jurusan ekonomi di kampus swasta Semarang tersebut mengajak korban ke kamar kos miliknya di kos Venus, Pawiyatan Luhur, Tinjomoyo, Banyumanik.
Di kamar kos nomor 40 sudah disiapkan botol miras merek anggur merah dan kawa-kawa.
"Sudah saya siapkan, beli miras hari kamis itu, COD an," katanya.
Sebelumnya, Polrestabes Semarang menetapkan Ahmad Nashir (22) sebagai tersangka tunggal kasus pelecehan seksual yang menyebabkan putri Pj Gubernur Pegunungan Papua, Nikolaus Kondomo berinisial ABK (16) meninggal dunia.
Baca juga: Tersangka AN Diduga Rudapaksa Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan sebelum ABK Tewas, Sediakan Miras
ABk tewas di rumah sakit Elizabeth Semarang sesudah alami kejang-kejang di kos milik tersangka.
Tragisnya, sebelum tewas korban sempat diajak menenggak minuman keras lalu disetubuhi tersangka.
"Tersangka mengakui menyetubuhi korban. Namun, keterangan tersangka tidak memaksa tapi fakta ada luka di kemaluan korban," ucap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Senin (22/5/2023).
Tersangka Nashir merupakan mahasiswa semester empat di sebuah kampus swasta di kota Semarang.
Ia warga Kyai Morang Raya, Penggaron Kidul, Pedurungan Kota Semarang.
Sedangkan korban adalah pelajar kelas 2 SMA negeri di kota yang sama.
Keduanya saling kenal di media sosial Instagram.
Selepas kenalan pada 3 Mei 2023, mereka saling tukar nomor telegram dan WhatsApp.
Baca juga: Penyebab Kematian Putri Pj Gubernur Papua, Polisi: Diduga karena Keracunan
Mereka terus menjalin komunikasi hingga akhirnya mereka janji bertemu pada Kamis, 18 Mei 2023 pukul 10.00 WIB.
Korban dijemput tersangka menggunakan motor lalu dibawa ke kos Venus jalan pawiyatan luhur, Tinjomoyo, Banyumanik.
Kendati warga kota Semarang, tersangka memiliki kamar kos di Banyumanik. Tersangka baru menyewa kamar kos tersebut dua minggu sebelum kejadian. Di sisi lain, korban dan tersangka sudah kenal selama 15 hari.
"Nah, ini juga masih didalami penyidik, apakah tersangka sudah menyiapkan kos ini untuk mengajak korban," terangnya.
Korban dibawa masuk ke kamar nomor 40, di dalam kamar sudah ada jenis miras Kawa-kawa dan Anggur Merah yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh tersangka.
"Mereka ngobrol lalu minum. Keterangan tersangka korban minum inisiatif sendiri. Ada terjadi hubungan seksual. Habis itu korban mual," kata Irwan.
Korban alami mual yang cukup luar biasa hingga tersangka panik.
Baca juga: AN Tersangka Kasus Tewasnya Anak PJ Gubernur Papua Pegunungan Akui Kenal Korban dari Instagram
Tersangka lantas keluar kamar kos untuk membelikan air kelapa dan bear band.
Ternyata, dua minuman tersebut tak mengurangi rasa mual di perut korban hingga akhirnya korban kejang-kejang.
Tersangka lalu memesan taksi online untuk membawa korban ke rumah sakit Elizabeth.
Ia dibantu beberapa penghuni kos saat membawa korban ke rumah sakit.
"Tersangka melakukan pelecahan seksual ke korban sekira pukul 15.00, kemudian korban kejang-kejang dibawa ke rumah sakit pukul 16.00, tak lama setelah diperiksa dokter korban sudah meninggal dunia," papar Kapolrestabes.
Pihaknya dalam kasus ini telah menemukan beberapa bukti di antaranya tiga titik luka di kemaluan korban.
Terkait soal penyebab kematian, ia menyebut, korban alami gagal nafas, mati lemas akibat diduga keracunan.
Dugaan keracunan tersebut masih dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Setidaknya ada tiga item pendalaman yang sedang diteliti yakni mikrobiologi, patologi, dan toksiologi.
"Oleh karena itu masih sedang dalam pemeriksaan meliputi tiga item tersebut," katanya.
Lepas dari hal itu, tersangka telah terbukti melakukan pelecahan seksual yang menyebakan korban tewas.
Ia dijerat UU Perlindungan anak pasal 81 tentang persetubuhan anak di bawah umur dan pasal 338 tentang menghilangkan nyawa orang lain.
"Ancaman hukuman paling singkat 5 tahun paling lama 15 tahun penjara ," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kejanggalan Pengakuan Tersangka Tewasnya Anak Gubernur, Nashir Hapus Histori Chat Sebelum Ditangkap