Meningkatnya Kasus Sifilis, di Yogyakarta 89 Kasus per Maret 2023 di Bangka 36 Kasus
Penyakit raja singa atau sifilis (syphilis) meningkat dalam jangka waktu lima tahun sejak 2016 hingga 2022.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Dia menjelaskan untuk primer berupa luka (ulkus) di kelamin yang tidak nyeri, yang seringkali tidak disadari oleh pasien.
Sekuder terjadi multiplikasi bakteri di tubuh dengan manifestasi klinis berupa bercak-cak di telapak tangan dan kaki bahkan kulit seluruh tubuh, pitak di kepala,
Tersier, gejalanya berlanjut ke organ dalam seperti kardiovaskular dan susunan saraf pusat.
dan Laten, tidak ada gejala klinis namun tes serologi untuk sifilis reaktif.
"Gejala sifilis kongenital (yang ditularkan dari ibu ke janin) ruam bercak dan bintil berwarna merah tembaga, terutama pada tangan dan kaki, cairan dari hidung, kelainan gigi dan lain-lain pada bayi yang terinfeksi sifilis," lanjutnya.
Dia meyebutkan sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
"Selain dari hubungan seksual, juga bisa ditularkan dari ibu hamil yang terinfeksi sifilis kepada janin dalam kandungannya. Perilaku seks bebas (pasangan seks lebih dari satu berhubungan seksual dengan penjaja seks, perilaku pasangan seksual berisiko tinggi)," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ditemukan 89 Kasus Sifilis di DI Yogyakarta Hingga Maret 2023 dan Kasus Sifilis di Bangka Belitung Meningkat, Dokter Ungkap Gejala dan Penularannya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.