Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Kali Gagal Berangkat, Petani Kopi Asal Gayo Berusia 100 Tahun Ini Akhirnya Berangkat Haji

Taher yang berusia 100 tahun ini mengalami dua kali gagal berangkat karena pandemi Covid-19.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
zoom-in 2 Kali Gagal Berangkat, Petani Kopi Asal Gayo Berusia 100 Tahun Ini Akhirnya Berangkat Haji
Dok Kementerian Agama
Muhammad Taher Abdussalam, jemaah haji Aceh tertua asal Gayo Lues akhirnya berangkat ke Tanah Suci pada Senin, 28 Mei 2023, melalui bandar udara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Muhammad Taher Abdussalam, menjadi calon jemaah haji tertua Aceh asal Gayo Lues akhirnya berangkat ke Tanah Suci pada Senin (28/5/2023).

Taher Abdussalam berangkat melalui bandar udara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.

Baca juga: Rukiya, Calon Haji Tertua asal Bengkulu Tahun 2023 Berusia 99 Tahun

Taher yang berusia 100 tahun ini mengalami dua kali gagal berangkat karena pandemi Covid-19.

Pria kelahiran tahun 1923 ini berangkat sendiri tanpa didampingi keluarganya.

Ia sangat yakin dengan kondisi kesehatannya menjalankan ibadah haji tahun ini walau tanpa pendamping.

 "Insya Allah saya sanggup untuk menjalankan ibadah haji tahun ini," katanya mengutip keterangan Kemenag, Selasa (29/05/2023).

Berita Rekomendasi

Muhammad Taher tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) BTJ-06 bersama jemaah lain dari Gayo Lues, Bireuen dan Lhokseumawe.

Baca juga: Kisah Jemaah Haji Tertua Indonesia Usia 119 Tahun, Sempat Tolak Tawaran Disiapkan Kursi Roda

Pria yang dikaruniai enam orang anak ini mendaftar haji pada tanggal 14 Oktober 2014.

"Alhamdulillah, saya bahagia sekali bisa melaksanakan ibadah haji kali ini, semoga semuanya berjalan lancar," harap Muhammad Taher.

Musim haji kali ini menjadi tahun yang luar biasa menyenangkan bagi Muhammad Taher, untuk bisa bertamu ke Rumah Allah Muhammad Taher rela menjual tanahnya untuk melunasi Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).

"Alhamdulillah saya juga sudah pernah umrah dua kali, hadiah dari anak-anak saya," ucap Muhammad Taher haru.

Profesi Muhammad Taher adalah petani kopi seperti kebanyakan masyarakat di Gayo Lues. Di juga pernah membudidayakan coklat dan kemiri.

Dia juga mengaku tidak pernah mencicipi pendidikan selama hidupnnya. Satu-satunya program yang pernah dia ikuti adalah Pemberantasan Buta Huruf (PBH) yang dicanangkan Presiden Soekarno saat itu.

Baca juga: Berumur 103 Tahun, Maemuna Jadi Calon Jemaah Haji Tertua dari Sumatra Selatan

Saat ini, keinginan Muhammad Taher hanyalah bisa menjalankan ibadah haji. 

"Semua harta saya sudah saya bagikan kepada anak-anak saya. Saya sudah tua, saat ini saya hanya mau fokus untuk beribadah," harap Muhammad Taher.

Sementara itu, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari yang sempat menjumpai Muhammad Taher berpesan agar saat berada di Tanah Suci tetap menjaga kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas